Terjepit gas, penjualan keramik 2012 stagnan
A
A
A
Sindonews.com - Pertumbuhan industri keramik dalam negeri selama 2012 tidak jauh berbeda dengan 2011. Kurangnya pasokan gas yang dibutuhkan industri keramik masih menjadi kendala utama.
"Omzet industri keramik pada kuartal tiga 2012 sekitar Rp15 triliun. Diperkirakan pada tutup buku 2012 yang akan keluar Januari 2013 sekitar Rp17-18 triliun. Angka ini hampir sama atau hanya naik sedikit dengan tahun sebelumnya," kata Dewan Pembina Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Achmad Widjaya saat dihubungi Sindonews, Jumat (11/1/2013).
Menurut Achmad, selama 2012 tidak ada penambahan volume produksi. Penambahan keuangan diperoleh dari kenaikan harga. Padahal, permintaan cukup tinggi.
"Volume penambahan tidak bisa kami lakukan sehubungan keterbatasan energi. Pada 2012 kami hanya mendapatkan gas di bawah 70 mmscfd. Kekurangannya 30 persen dari permintaan kami, karena yang kami minta ke PGN sebanyak 130 mmscfd," kata Achmad.
"Omzet industri keramik pada kuartal tiga 2012 sekitar Rp15 triliun. Diperkirakan pada tutup buku 2012 yang akan keluar Januari 2013 sekitar Rp17-18 triliun. Angka ini hampir sama atau hanya naik sedikit dengan tahun sebelumnya," kata Dewan Pembina Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Achmad Widjaya saat dihubungi Sindonews, Jumat (11/1/2013).
Menurut Achmad, selama 2012 tidak ada penambahan volume produksi. Penambahan keuangan diperoleh dari kenaikan harga. Padahal, permintaan cukup tinggi.
"Volume penambahan tidak bisa kami lakukan sehubungan keterbatasan energi. Pada 2012 kami hanya mendapatkan gas di bawah 70 mmscfd. Kekurangannya 30 persen dari permintaan kami, karena yang kami minta ke PGN sebanyak 130 mmscfd," kata Achmad.
(dmd)