UMP naik, pengamat perkirakan Nike tak akan kabur

Selasa, 15 Januari 2013 - 09:30 WIB
UMP naik, pengamat perkirakan...
UMP naik, pengamat perkirakan Nike tak akan kabur
A A A
Sindonews.com - Kenaikan upah minimun provinsi (UMP) hingga 40 persen pada tahun ini tidak akan membuat pabrik Nike hengkang dari Indonesia.

Demikian seperti disampaikan oleh Director Education for Justice James W. Keady saat Preskon & Media Ghatering "Strategi Menghadapi Ancaman PHK Pasca Kenaikan UMP".

"Nike akan kabur itu tidak benar karena mereka (Nike) anggap Indonesia merupakan tempat yang strategis," ucap James di Hotel Mega Cikini, Jakarta, Senin (14/1/2013).

Menurutnya, Nike mengalami perkembangan pesat di negeri ini dalam beberapa tahun belakangan. Bahkan, Nike menargetkan akan menambah enam pabrik lagi di Indonesia dari tahun 2011 sampai 2014, sehingga diperkirakan Indonesia bakal menjadi produsen sepatu Nike terbesar kedua di dunia.

"Indonesia saat ini menduduki posisi ketiga sebagai produsen Nike, tapi kedepan di tahun 2014 diperkirakan menggeser China dan menjadi produsen kedua setelah Vietnam," tukas dia.

James menambahkan, produk Nike sangat mendominasi pasar olah raga di dunia dan mampu memproduksi 50 ribu jenis sepatu dalam setahun dan banyak diantara produk Nike tersebut diproduksi di Indonesia. "Di Indonesia punya 41 pabrik dan memiliki 710 ribu buruh bekerja di sana (pabrik Nike)," ucapnya.

Karena itu, seharusnya Nike memberikan upah yang layak kepada buruhnya dengan menjalankan UMP yang sudah ditetapkan. Para pengguna sepatu Nike pun tidak keberatan jika harganya dinaikan. "Di Amerika saya melakukan penelitian, tidak keberatan jika ada kenaikan harga produk Nike sebesar USD1," ujar James.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6554 seconds (0.1#10.140)