2013, industri tekstil sulit tumbuh
A
A
A
Sindonews.com - Tahun ini, industri tekstil nasional diprediksi sulit tumbuh atau hanya stagnan jika dibandingkan pada 2012.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat saat dihubungi Sindonews, Selasa (22/1/2013).
"Prediksi kami pertumbuhan industri tekstil tahun ini stagnan, enggak ada kenaikan. Karena masalah ekonomi di Eropa belum selesai. Kemudian, di dalam negeri adanya kenaikan tarif listrik, PPN, kenaikan upah minimum provinsi (UMP), dan lainnya," ujarnya.
Menurut dia, permintaa tekstil baik dalam negeri maupun di luar negeri snagat bagus. Namun, melihat kondisi saat ini, pihaknya pesimis industri ini akan tumbuh besar dan mampu bersaing dengan produk impor garmen yang semakin deras.
"Tidak hanya pertumbuhan yang stagnan, omzet pun akan sama dengan tahun lalu. Misalnya, omzet ekspor industri tekstil tahun ini kami prediksi sama dengan tahun lalu, sekitar Rp13 miliar," kata Ade.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat saat dihubungi Sindonews, Selasa (22/1/2013).
"Prediksi kami pertumbuhan industri tekstil tahun ini stagnan, enggak ada kenaikan. Karena masalah ekonomi di Eropa belum selesai. Kemudian, di dalam negeri adanya kenaikan tarif listrik, PPN, kenaikan upah minimum provinsi (UMP), dan lainnya," ujarnya.
Menurut dia, permintaa tekstil baik dalam negeri maupun di luar negeri snagat bagus. Namun, melihat kondisi saat ini, pihaknya pesimis industri ini akan tumbuh besar dan mampu bersaing dengan produk impor garmen yang semakin deras.
"Tidak hanya pertumbuhan yang stagnan, omzet pun akan sama dengan tahun lalu. Misalnya, omzet ekspor industri tekstil tahun ini kami prediksi sama dengan tahun lalu, sekitar Rp13 miliar," kata Ade.
(izz)