IPO Semen Baturaja dinilai kurang tepat

Sabtu, 26 Januari 2013 - 14:22 WIB
IPO Semen Baturaja dinilai kurang tepat
IPO Semen Baturaja dinilai kurang tepat
A A A
Sindonews.com - Rencana pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) PT Semen Baturaja dipandang kurang tepat. Pasalnya, sudah ada perusahaan pelat merah di sektor semen yang sudah lebih dulu IPO dan memiliki pangsa pasar yang jauh lebih besar.

"Untuk Semen Baturaja, sebenarnya saya lebih menyarankan untuk diakuisisi saja oleh Semen Indonesia daripada menjadi perusahaan Tbk (terbuka)," terang pengamat BUMN dan Sekretaris Menteri BUMN periode 2005-2010, Said Didu saat dihubungi, kemarin.

Said berpendapat, dengan ukuran perusahaan lebih kecil dari sisi nilai aset dan pangsa pasar, bila diakuisisi oleh PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Semen Baturaja akan lebih kuat secara pendanaan dibanding harus menambah modal melalui skema IPO.

"Buat apa dua perusahaan BUMN (IPO), sama-sama di semen, dua-duanya sama-sama Tbk? Tapi yang satu besar sekali, yang satu kecil sekali. Jadi, saya melihatnya lebih baik diakuisisi saja daripada IPO," tegas dia.

Seperti diketahui, PT Semen Baturaja saat ini hanya menunggu restu dari Komisi XI DPR untuk bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang diperkirakan diperoleh pada Februari mendatang. Dengan demikian, Kementerian BUMN menargetkan IPO Semen Baturaja bisa direalisasikan pada kuartal II tahun ini.

Sedianya, saham yang akan dilepas pada saat IPO sekitar 20 persen. Porsi ini menurun dari target sebelumnya sebesar 35 persen, dengan target laba bersih mencapai Rp1 triliun. Adapun, dana hasil IPO akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik semen berkapasitas 1,5 juta.

Mengenai wacana akuisisi perseroan oleh PT Semen Indonesia sempat muncul pada tahun lalu lantaran izin IPO tak kunjung diperoleh. Manajemen Semen Indonesia saat itu menyambut baik rencana tersebut lantaran perusahaan Semen Indonesia telah menjadi induk perusahaan semen BUMN lainnya, yakni Semen Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5800 seconds (0.1#10.140)