Wamendag: Redenominasi bisa bikin masyarakat boros
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Bayu Krisnamurthi memperingatkan dampak psikologis yang mungkin timbul dari kebijakan redenominasiyang direncanakan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan, akan membuat masyarakat boros.
Menurut Bayu, redenominasi bisa membuat masyarakat terdorong membeli barang-barang di luar kewajaran karena merasa harga barang menjadi murah akibat berkurangnya angka nol.
"Kita sebagai konsumen akan merasa, biasanya beli Rp10 ribu terus jadi Rp10. Secara psikologi itu jadi ingin beli," jelas Bayu ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (30/1/2013).
Peningkatan konsumsi masyarakat akibat redenominasi ini, lanjut dia, bisa menyebabkan terjadinya inflasi jika berlangsung dalam jangka waktu cukup lama. "Kalau itu keterusan, bisa memicu inflasi," ujarnya.
Dampak psikologis ini, menurut Bayu, sangat mungkin terjadi karena merupakan hal yang sangat manusiawi. "Jadi gara-gara secara psikogis angka kecil itu bikin kita ingin standing gitu. Menurut saya, itu manusiawi," katanya.
Namun, bahaya pemborosan ini bisa dihindari jika redenominasi dipersiapkan dengan baik. "Tapi di luar itu kalau persiapannya baik, sosialisasinya baik, masa transisinya baik, kita siap saja perdagangan," tutur Bayu.
Menurut Bayu, redenominasi bisa membuat masyarakat terdorong membeli barang-barang di luar kewajaran karena merasa harga barang menjadi murah akibat berkurangnya angka nol.
"Kita sebagai konsumen akan merasa, biasanya beli Rp10 ribu terus jadi Rp10. Secara psikologi itu jadi ingin beli," jelas Bayu ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (30/1/2013).
Peningkatan konsumsi masyarakat akibat redenominasi ini, lanjut dia, bisa menyebabkan terjadinya inflasi jika berlangsung dalam jangka waktu cukup lama. "Kalau itu keterusan, bisa memicu inflasi," ujarnya.
Dampak psikologis ini, menurut Bayu, sangat mungkin terjadi karena merupakan hal yang sangat manusiawi. "Jadi gara-gara secara psikogis angka kecil itu bikin kita ingin standing gitu. Menurut saya, itu manusiawi," katanya.
Namun, bahaya pemborosan ini bisa dihindari jika redenominasi dipersiapkan dengan baik. "Tapi di luar itu kalau persiapannya baik, sosialisasinya baik, masa transisinya baik, kita siap saja perdagangan," tutur Bayu.
(izz)