Vietnam selidiki safeguard minyak nabati RI tanpa izin

Minggu, 10 Februari 2013 - 10:27 WIB
Vietnam selidiki safeguard...
Vietnam selidiki safeguard minyak nabati RI tanpa izin
A A A
Sindonews.com - Otoritas Safeguard Vietnam, Vietnam Competition Authority (Trade Remedies Board), pada 11 Januari 2013 memulai penyelidikan safeguards untuk minyak
nabati (vegetable oil) dengan No HS. 1507.90.90, 1511.90.91, 1511.90.92 dan 1511.90.99.

Penyelidikan safeguard ini berlaku untuk semua negara, khususnya bagi negara dengan share impor (pangsa pasar impor) lebih dari 3 persen.

Menurut Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan, Ernawati, Pemerintah Indonesia telah melakukan koordinasi dengan asosiasi dan beberapa perusahaan yang melakukan ekspor produk minyak nabati ke Vietnam dan akan berpartisipasi dalam penyelidikan ini.

Namun, Vietnam Competition Authority belum pernah memberitahukan secara resmi perihal penyelidikan ini kepada Pemerintah Indonesia baik di pusat maupun KBRI Hanoi.

“Pemerintah Indonesia telah menyampaikan protes kepada Vietnam Competition Authority terkait hal tersebut karena dalam penyelidikan ini, perusahaan eksportir Indonesia harus menyampaikan jawaban kuesioner. Sedianya, jawaban tersebut harus disampaikan paling lambat pada 25 Januari 2013, namun Indonesia meminta perpanjangan waktu dan Vietnam Competition Authority telah memberikan perpanjangan hingga 17 Februari 2013,” tutur Ernawati dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (10/2/2013).

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan perusahaan adalah berkoordinasi dengan Otoritas Safeguard Vietnam terkait penyelidikan ini dan menyiapkan jawaban kuesioner serta menyampaikan dokumen yang diminta secara tepat waktu.

Sebagai informasi, Vietnam merupakan satu dari 20 besar pangsa pasar ekspor minyak nabati Indonesia. Sementara, Indonesia berada pada posisi dua besar bersama Malaysia yang menjadi negara asal impor minyak nabati untuk Vietnam.

Pada periode Januari-Oktober 2011, ekspor minyak nabati Indonesia ke Vietnam sebesar USD32 juta dan mengalami peningkatan signifikan pada periode yang sama tahun 2012, yaitu sebesar USD113 juta. Dari segi kuantitas juga mengalami peningkatan, yaitu periode Januari-Oktober 2011 sebesar 29,3 juta ton dan meningkat di periode yang sama pada tahun 2012 sebesar 111,4 juta ton.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1018 seconds (0.1#10.140)