Bisnis apartemen di Pasar Baru bergairah
A
A
A
Sindonews.com - Faktor keterbatasan tanah di tengah kota dan harga tanah yang semakin mahal, serta masalah kemacetan, membuat gaya hidup tinggal di apartemen semakin diminati penduduk Jakarta dan luar Jakarta.
Konsultan properti Colliers Indonesia menjabarkan hasil riset investasi properti Indonesia yang semakin menjanjikan pada 2013. Suplai apartemen dikabarkan akan naik 41 persen dari 2012 yang mayoritas sudah dalam tahap pembangunan akhir.
Riset tersebut menyebutkan, peralihan minat penduduk Jakarta dan luar Jakarta pada kepemilikan apartemen di Jakarta menjadi motivasi pengembang untuk memilih Central Business District (CBD) yang strategis sebagai lokasi hunian bertingkat.
GM Marketing Pasar Baru Mansion (PBM), Ratdi Gunawan mengakui kenaikan suplai apartemen serta tingkat occupancy apartemen di daerah CBD, Jakarta. Penjualan PBM pun naik 5 persen sepanjang Januari 2013.
Hingga kuartal dua, permintaan diperkirakan akan tetap naik hingga 30 persen. Kenaikan demand untuk apartemen dirasa pilihan yang sangat tepat karena selain kenyamanan, juga dekat dengan jarak tempuh aktifitas setiap hari. "Pasar Baru belum banyak dilirik pengembang. Padahal demand selalu melonjak," ujar Gunawan kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (12/2/2013).
Faktor keterbatasan tanah di tengah kota menjadi salah satu alasan properti sebagai investasi yang menguntungkan, terutama untuk hunian komersil seperti apartemen dan kondominium. Saat ini, lebih dari 117 ribu unit apartemen sudah tersedia di Jakarta, 93 persennya apartemen milik, sisanya apartemen servis dan sewa.
Indonesia memegang tempat teratas sebagai pasar properti dengan tingkat pengembalian sewa tertinggi, yaitu 9.31 persen, jauh lebih tinggi dari negara-negara Asean lainnya. Kedua faktor ini semakin meningkatkan demand untuk hunian bertingkat, di tengah mahalnya harga tanah dan rumah di sekitar CBD.
Konsultan properti Colliers Indonesia menjabarkan hasil riset investasi properti Indonesia yang semakin menjanjikan pada 2013. Suplai apartemen dikabarkan akan naik 41 persen dari 2012 yang mayoritas sudah dalam tahap pembangunan akhir.
Riset tersebut menyebutkan, peralihan minat penduduk Jakarta dan luar Jakarta pada kepemilikan apartemen di Jakarta menjadi motivasi pengembang untuk memilih Central Business District (CBD) yang strategis sebagai lokasi hunian bertingkat.
GM Marketing Pasar Baru Mansion (PBM), Ratdi Gunawan mengakui kenaikan suplai apartemen serta tingkat occupancy apartemen di daerah CBD, Jakarta. Penjualan PBM pun naik 5 persen sepanjang Januari 2013.
Hingga kuartal dua, permintaan diperkirakan akan tetap naik hingga 30 persen. Kenaikan demand untuk apartemen dirasa pilihan yang sangat tepat karena selain kenyamanan, juga dekat dengan jarak tempuh aktifitas setiap hari. "Pasar Baru belum banyak dilirik pengembang. Padahal demand selalu melonjak," ujar Gunawan kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (12/2/2013).
Faktor keterbatasan tanah di tengah kota menjadi salah satu alasan properti sebagai investasi yang menguntungkan, terutama untuk hunian komersil seperti apartemen dan kondominium. Saat ini, lebih dari 117 ribu unit apartemen sudah tersedia di Jakarta, 93 persennya apartemen milik, sisanya apartemen servis dan sewa.
Indonesia memegang tempat teratas sebagai pasar properti dengan tingkat pengembalian sewa tertinggi, yaitu 9.31 persen, jauh lebih tinggi dari negara-negara Asean lainnya. Kedua faktor ini semakin meningkatkan demand untuk hunian bertingkat, di tengah mahalnya harga tanah dan rumah di sekitar CBD.
(izz)