Hati-hati, IHSG dibayangi aksi profit taking!

Rabu, 13 Februari 2013 - 07:57 WIB
Hati-hati, IHSG dibayangi aksi profit taking!
Hati-hati, IHSG dibayangi aksi profit taking!
A A A
Sindonews.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali menunjukkan kebolehannya setelah pada perdagangan kemarin menembus level resisten yang diharapkan. Sayangnya, penguatan tersebut sekaligus dibayangai pelemahan terbatas mengingat potensi aksi ambil untung (profit taking) yang biasa mewarnai IHSG pasca menembus level resisten terbarunya.

"Meski kali ini target resisten kami terlewati, namun kami mengkhawatirkan apakah IHSG tetap bisa bertahan di area overbought-nya," terang kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Rabu (13/2/2013).

Reza memproyeksikan, pada perdagangan Rabu ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4475-4510 dan resistance 4552-4561.

Berpola hampir menyerupai abandoned baby sentuh upper bollinger bands (UBB). MACD bergerak naik dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih upreversal pada area overbought.

"Mengingat secara historis selalu diikuti dengan pelemahan pasca tersentuhnya new high record. Untuk itu, tetap mewaspadai bila sinyal pembalikan arah mulai muncul," imbuh dia.

Pada perdagangan sebelumnya, masih positifnya indeks Nikkei memberikan imbas positif bagi IHSG sehingga bisa bertahan di zona hijau meski dari penutupan sebelumnya memberi kesan akan terbatasnya kenaikan. Di sisi lain, belum banyaknya indeks saham Asia yang buka menjadikan indeks Nikkei kali ini menjadi acuan bagi IHSG.

"Selain imbas tersebut, banyaknya rilis berita emiten di berbagai media yang mengarah positif membuat IHSG melanjutkan relinya hingga membentuk new high record lagi," kata Reza.

Pola pergerakan intraday saat ini hampir menyamai pola pada 1 Februari 2013 dimana memiliki tren naik dibandingkan hari-hari sebelumnya yang secara intraday cenderung mendatar.

Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.548,54 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4.503,56 (level terendahnya) di awal sesi dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.548,24.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi meningkat. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Pergerakan nilai tukar rupiah melanjutkan kenaikan setelah pelaku pasar merespon pernyataan BI yang berencana untuk membuat pasar onshore terhadap transaksi forward yang selama ini banyak dilakukan di Singapura yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas USD di dalam negeri, sehingga tercipta pasar forward.

Dari rilis BI dan Fasbi tidak berubah di level 5,75 persen dan 3,75 persen. Padahal sentimen regional kurang positif dengan adanya dukungan dari salah 1 petinggi Depkeu AS terhadap kebijakan pelonggaran moneter Jepang untuk mengakhiri deflasinya yang nantinya akan melemahkan yen.

Sementara itu, pertemuan Ecofin-Euro Group masih berlangsung dan belum memberikan penjelasan mengenai apakah Cyprus akan mendapatkan persetujuan dana bailout-nya.

Bursa saham Asia mayoritas masih libur, antara lain China, Hong Kong, Taiwan, Vietnam, dan Malaysia. Sementara bursa saham Jepang, Korea Selatan, Australia, dan bursa saham Asia Pasifik lainnya telah aktif.

Penguatan yang terjadi pada Nikkei dipicu pernyataan Gubernur BoJ bahwa pelonggaran moneter secara ekstra dapat diusahakan tahun ini. Selain itu, kenaikan data household confidence dan machine tool orders Jepang turut memberikan sentimen positif.

"Sementara Kospi melemah dipicu sentimen negatif dari Korea Utara yang sedang melakukan uji coba nuklir," tutur dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6152 seconds (0.1#10.140)