KKP tingkatkan produksi udang
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi udang. Melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan Budidaya, KKP melakukan implementasi Teknologi Budidaya Udang Anjuran di beberapa daerah.
Di antara yang cukup berhasil atas program tersebut adalah budidaya udang vaname di kampung Selatif, Desa Lontar, Kemiri, Tangerang. Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya, Slamet Soebijakto menjelaskan, panen udang di desa tersebut merupakan panen tahap kedua.
Pada tahap pertama, yakni Januari mampu menghasilkan produktivitas yang cukup baik. Bahkan telah melampaui target yang diharapkan. Di mana dari target sebesar 6 ton per hektare (ha) pada kenyataannya mampu menghasilkan produksi sebesar 6,7 ton per 8 ribu meter persegi (m2).
"Saya mengapresiasi kerja keras dan kerja sama yang baik dari semua pihak khususnya Tim dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara atas hasil memuaskan yang telah dicapai selama ini. Apalagi menurut pendapat beberapa pihak dan testimoni dari masyarakat kondisi tambak di desa Lontar mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi," kata Slamet seperti dikutip dari situs resmi KKP, Jumat (15/2/2013).
Menurutnya, keberhasilan tambak percontohan di desa Lontar ini merupakan upaya untuk memberikan bukti nyata terhadap masyarakat pembudidaya bahwa melalui penerapan teknologi anjuran bukan tidak mungkin kejayaan udang nasional akan kembali bangkit. Keberhasilan percontohan ini diharapkan kembali menumbuhkan animo masyarakat untuk kembali membudidayakan udang.
Program ini, lanjut Slamet, juga diharapkan akan menjadi embrio bagi pengembangan usaha budidaya udang khususnya di Pantura Banten dan Pantura Jawa. "Keberhasilan panen udang ini memberi dampak positif bagi masyarakat Tangerang. Apalagi, desa ini pernah mendapatkan serangan virus mematikan pada 1999 yang menghancurkan areal pertambakan udang hingga masyarakat trauma," ujarnya.
Di antara yang cukup berhasil atas program tersebut adalah budidaya udang vaname di kampung Selatif, Desa Lontar, Kemiri, Tangerang. Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya, Slamet Soebijakto menjelaskan, panen udang di desa tersebut merupakan panen tahap kedua.
Pada tahap pertama, yakni Januari mampu menghasilkan produktivitas yang cukup baik. Bahkan telah melampaui target yang diharapkan. Di mana dari target sebesar 6 ton per hektare (ha) pada kenyataannya mampu menghasilkan produksi sebesar 6,7 ton per 8 ribu meter persegi (m2).
"Saya mengapresiasi kerja keras dan kerja sama yang baik dari semua pihak khususnya Tim dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara atas hasil memuaskan yang telah dicapai selama ini. Apalagi menurut pendapat beberapa pihak dan testimoni dari masyarakat kondisi tambak di desa Lontar mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi," kata Slamet seperti dikutip dari situs resmi KKP, Jumat (15/2/2013).
Menurutnya, keberhasilan tambak percontohan di desa Lontar ini merupakan upaya untuk memberikan bukti nyata terhadap masyarakat pembudidaya bahwa melalui penerapan teknologi anjuran bukan tidak mungkin kejayaan udang nasional akan kembali bangkit. Keberhasilan percontohan ini diharapkan kembali menumbuhkan animo masyarakat untuk kembali membudidayakan udang.
Program ini, lanjut Slamet, juga diharapkan akan menjadi embrio bagi pengembangan usaha budidaya udang khususnya di Pantura Banten dan Pantura Jawa. "Keberhasilan panen udang ini memberi dampak positif bagi masyarakat Tangerang. Apalagi, desa ini pernah mendapatkan serangan virus mematikan pada 1999 yang menghancurkan areal pertambakan udang hingga masyarakat trauma," ujarnya.
(izz)