Danamon catat pertumbuhan NPAT sebesar Rp4 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mencatatkan pertumbuhan laba bersih setelah pajak konsolidasi (NPAT) sebesar Rp4,01 triliun sepanjang 2012, atau naik dari sebelumnya sebesar Rp3,29 triliun pada 2011.
Presiden Direktur Danamon, Henry Ho menerangkan, peningkatan NPAT didukung pertumbuhan kredit yang kuat di segmen-segmen mass market, usaha kecil menengah (UKM) dan komersial.
“Pada tahun 2012, iklim perekonomian Indonesia tetap kondusif, disebabkan oleh kuatnya permintaan dalam negeri yang mampu menepis dampak dari penurunan perekonomian global. Hal ini memungkinkan Danamon menjaga pertumbuhan positif yang tercermin dalam kinerja tahun 2012,” terang Henry Ho di Jakarta Senin (18/2/2013).
Secara teknikal, positifnya kinerja persoan juga didukung terus peningkatan kepercayaan para nasabah yang dicerminkan dari positifnya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
"Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan giro dan tabungan (current and savings account/CASA) sebesar 18 persen dan biaya dana turun menjadi 4,7 persen pada akhir tahun 2012. Selain itu, rasio biaya terhadap pendapatan (cost-to-income) mengalami penurunan menjadi 50,8 persen dari 51,8 persen pada tahun 2011," ungkapnya.
Presiden Direktur Danamon, Henry Ho menerangkan, peningkatan NPAT didukung pertumbuhan kredit yang kuat di segmen-segmen mass market, usaha kecil menengah (UKM) dan komersial.
“Pada tahun 2012, iklim perekonomian Indonesia tetap kondusif, disebabkan oleh kuatnya permintaan dalam negeri yang mampu menepis dampak dari penurunan perekonomian global. Hal ini memungkinkan Danamon menjaga pertumbuhan positif yang tercermin dalam kinerja tahun 2012,” terang Henry Ho di Jakarta Senin (18/2/2013).
Secara teknikal, positifnya kinerja persoan juga didukung terus peningkatan kepercayaan para nasabah yang dicerminkan dari positifnya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
"Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan giro dan tabungan (current and savings account/CASA) sebesar 18 persen dan biaya dana turun menjadi 4,7 persen pada akhir tahun 2012. Selain itu, rasio biaya terhadap pendapatan (cost-to-income) mengalami penurunan menjadi 50,8 persen dari 51,8 persen pada tahun 2011," ungkapnya.
(gpr)