Garuda-GE luncurkan engine test cell
A
A
A
Sindonews.com - Guna memenuhi standar keselamatan dan pemeliharaan terhadap mesin, Garuda Indonesia dan General Electric(GE) meluncurkan engine test cell untuk Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia).
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengatakan, peluncuran ini untuk mengembangkan kemampuan pemeliharaan dan servis mesin (engine shop capabilities) dari GMF AeroAsia, sesuai dengan keselamatan dan pemeliharan internasional.
Nantinya fasilitas bengkel ini diperuntukkan bagi mesin jenis CFM56-7B dan berfungsi untuk menguji mesin pesawat, guna memenuhi persyaratan ketat sebelum dipasang pada sayap pesawat.
"Engine test cell ini terdiri dari sebuah ruang besar, dimana mesin pesawat akan digantung dan diukur melalui berbagai sensor yang menyerupai berbagai kondisi terbang," jelas Satar, Rabu (20/2/2013).
Nantinya, untuk mesin CFM56-7B, Garuda Indonesia melalui GMF AeroAsia akan menyervis 150 mesin jenis tersebut pertahunnya. Sehingga pada tahun 2016, sudah dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Sementara itu, menurut President and CEO GMF AeroAsia, Ricard Budihadianto, hingga hari ini terdapat 314 mesin CFM56-7B yang beroperasi di Indonesia, dan 566 mesin di Asia Pasifik. Dikatakannya, hingga 2020 nanti, jumlah tersebut terus bertambah tiap tahunnya sebesar 13 persen.
"Jumlah tersebut, merupakan peluang pasar yang besar. Dan pastinya sesuatu yang menguntungkan bagi GMF AeroAsia," ucap Ricard.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengatakan, peluncuran ini untuk mengembangkan kemampuan pemeliharaan dan servis mesin (engine shop capabilities) dari GMF AeroAsia, sesuai dengan keselamatan dan pemeliharan internasional.
Nantinya fasilitas bengkel ini diperuntukkan bagi mesin jenis CFM56-7B dan berfungsi untuk menguji mesin pesawat, guna memenuhi persyaratan ketat sebelum dipasang pada sayap pesawat.
"Engine test cell ini terdiri dari sebuah ruang besar, dimana mesin pesawat akan digantung dan diukur melalui berbagai sensor yang menyerupai berbagai kondisi terbang," jelas Satar, Rabu (20/2/2013).
Nantinya, untuk mesin CFM56-7B, Garuda Indonesia melalui GMF AeroAsia akan menyervis 150 mesin jenis tersebut pertahunnya. Sehingga pada tahun 2016, sudah dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Sementara itu, menurut President and CEO GMF AeroAsia, Ricard Budihadianto, hingga hari ini terdapat 314 mesin CFM56-7B yang beroperasi di Indonesia, dan 566 mesin di Asia Pasifik. Dikatakannya, hingga 2020 nanti, jumlah tersebut terus bertambah tiap tahunnya sebesar 13 persen.
"Jumlah tersebut, merupakan peluang pasar yang besar. Dan pastinya sesuatu yang menguntungkan bagi GMF AeroAsia," ucap Ricard.
(gpr)