Ekonomi Belanda jatuh ke level terendah

Sindonews.com - Krisis ekonomi masih menjerat negara di kawasan Eropa. Hal ini yang dialami Belanda. Perekonomian 'Negeri Kincir Angin' itu menurun tajam, yang membuat mereka sulit memenuhi target defisit dan gagal menjaga peringkat tertinggi AAA 'stabil'.

Dilansir Reuters, Kamis (21/2/2013), Badan Statistik Belanda mengemukakan, kepercayaan konsumen jatuh ke level terendah sejak pencatatan dimulai, pengangguran mencapai jumlah tertinggi dalam 16 tahun, dan harga rumah jatuh sejak 1995.

Belanda, yang merupakan negara ekonomi terbesar kelima zona Eropa, berada dalam resesi ketiga sejak 2009. Mereka ingin membawa defisit di bawah target Uni Eropa sebesar 3 persen dari output ekonomi tahun ini.

Lembaga Fitch Ratings memangkas prospek peringkat kredit AAA Belanda ke 'negatif' awal bulan ini, mengutip kekhawatiran harga rumah jatuh, sistem perbankan dan beban utang negara yang tinggi.

Kepercayaan konsumen jatuh menjadi minus 44 poin pada Februari, dari minus 35 pada Januari lalu, mencapai titik terendah sejak pencatatan dimulai pada 1986. Demikian pula pengangguran yang disesuaikan secara musiman naik menjadi 7,5 persen pada Januari, atau hampir 600.000 penduduk tenaga kerja, dari 7 persen pada Desember 2012.

Harga rumah turun hampir 10 persen pada Januari, dibandingkan tahun sebelumnya, yang merupakan penurunan terbesar dari tahun-ke-tahun sejak pencatatan dimulai pada 1995.

Perekonomian Belanda, dianggap sebagai bagian dari inti zona Eropa, mengalami kemerosotan pembangunan, belanja konsumen dan investasi jatuh berada di bawah program penghematan pemerintah.