IHSG diprediksi masih berada di zona hijau
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak di zona hijau. Ini ditopang dengan sejumlah sentimen positif dari dalam dan luar negeri.
"IHSG diperkirakan akan mengalami penguatan, dimana hal ini juga didukung oleh indikator MACD yang juga memberikan sinyal bullish," kata Head of Research eTrading Securities, Betrand Reynaldy, Kamis (28/2/2013).
Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.650-4.850 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan, antara lain INTP, MPPA, dan UNTR.
Sementara pada perdagangan Rabu (27/2) malam, Indeks Dow Jones ditutup naik 175,24 poin (+1,26 persen) ke 14.075,37 setelah Ben Bernanke menyatakan dukungannya terhadap kebijakan stimulus The Fed.
Minyak light sweet diperdagangkan di level USD93 per barel di New York ditengah meningkatnya cadangan minyak AS.
IHSG kemarin (27/2) ditutup naik 53,38 poin (+1,14 persen) ke 4.716,42 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp828,3 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli, antara lain TLKM, PGAS, BBRI, UNTR, dan BMRI.
Mata uang rupiah terapresiasi ke 9.680 per USD.Secara teknikal kenaikan IHSG menghasilkan sinyal long white body candlestick.
"IHSG diperkirakan akan mengalami penguatan, dimana hal ini juga didukung oleh indikator MACD yang juga memberikan sinyal bullish," kata Head of Research eTrading Securities, Betrand Reynaldy, Kamis (28/2/2013).
Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.650-4.850 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan, antara lain INTP, MPPA, dan UNTR.
Sementara pada perdagangan Rabu (27/2) malam, Indeks Dow Jones ditutup naik 175,24 poin (+1,26 persen) ke 14.075,37 setelah Ben Bernanke menyatakan dukungannya terhadap kebijakan stimulus The Fed.
Minyak light sweet diperdagangkan di level USD93 per barel di New York ditengah meningkatnya cadangan minyak AS.
IHSG kemarin (27/2) ditutup naik 53,38 poin (+1,14 persen) ke 4.716,42 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp828,3 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli, antara lain TLKM, PGAS, BBRI, UNTR, dan BMRI.
Mata uang rupiah terapresiasi ke 9.680 per USD.Secara teknikal kenaikan IHSG menghasilkan sinyal long white body candlestick.
(rna)