Beras mahal, serapan Bulog DIY minim
A
A
A
Sindonews.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional DIY kesulitan untuk melakukan pengadaan beras dari petani. Penyebabnya harga jual beras di pasar cukup tinggi, yakni di atas Rp7.000 perkilogramnya. Sementara daya beli Bulog hanya Rp6.600 per kg.
Kepala Bulog Divre DIY, Darsono Imam Yuwono mengatakan, target penyerapan Bulog untuk bulan Maret ini sebanyak 4.000 ton. Karena harganya mahal, Bulog baru bisa merealisasikan 1.100 ton, dengan harga serapan Rp4.200 per kg.
“Baru awal Maret ini kita berhasil melakukan pengadaan meskipun jumlahnya masih sedikit,” tutur Darsono di DIY, Selasa (5/3/2013).
Menurutnya, saat ini Bulog masih menunggu harga pokok pembelian (HPP) yang akan ditetapkan oleh pusat. Sehingga kemampuan daya belinya juga masih menggunakan harga tahun lalu. Meskipun serapannya masih minim, namun Bulog menjamin stok beras yang ada masih aman hingga beberapa bulan kedepan.
Saat ini stok beras yang ada masih sekitar 17 ribu ton. Jumlah ini agak menurun dibanding bulan lalu yang mencapai 19.500 ton. Penurunan ini seiring distribusi beras bagi keluarga miskin (raskin) untuk penyaluran bulan Januari dan Februari.
Tahun lalu, Bulog DIY mampu melakukan pengadaan hingga 60 ribu ton. Padahal target yang ada hanya sekitar 50 ribu ton. Beras ini banyak dibeli dari petani di DIY maupun di Jawa bagian selatan. "Kebetulan tahun lalu harganya tidak begitu bagus," pungkasnya.
Kepala Bulog Divre DIY, Darsono Imam Yuwono mengatakan, target penyerapan Bulog untuk bulan Maret ini sebanyak 4.000 ton. Karena harganya mahal, Bulog baru bisa merealisasikan 1.100 ton, dengan harga serapan Rp4.200 per kg.
“Baru awal Maret ini kita berhasil melakukan pengadaan meskipun jumlahnya masih sedikit,” tutur Darsono di DIY, Selasa (5/3/2013).
Menurutnya, saat ini Bulog masih menunggu harga pokok pembelian (HPP) yang akan ditetapkan oleh pusat. Sehingga kemampuan daya belinya juga masih menggunakan harga tahun lalu. Meskipun serapannya masih minim, namun Bulog menjamin stok beras yang ada masih aman hingga beberapa bulan kedepan.
Saat ini stok beras yang ada masih sekitar 17 ribu ton. Jumlah ini agak menurun dibanding bulan lalu yang mencapai 19.500 ton. Penurunan ini seiring distribusi beras bagi keluarga miskin (raskin) untuk penyaluran bulan Januari dan Februari.
Tahun lalu, Bulog DIY mampu melakukan pengadaan hingga 60 ribu ton. Padahal target yang ada hanya sekitar 50 ribu ton. Beras ini banyak dibeli dari petani di DIY maupun di Jawa bagian selatan. "Kebetulan tahun lalu harganya tidak begitu bagus," pungkasnya.
(gpr)