Harga bawang putih dan merah berlomba setiap hari
A
A
A
Sindonews.com - Para pedagang sayur mayur dan kebutuhan pokok di pasar tradisional Depok, mengaku bingung mematok harga sembako yang terus melambung.
Pasalnya, dalam sepekan terakhir, harga bawang putih terus naik. Bahkan menurut salah seorang pedagang, Untung (52), tak hanya harga bawang putih, harga bawang merah juga ikut naik. Kedua komoditi itu 'berlomba naik' setiap hari.
"Harganya saling menyusul, berlomba setiap hari. Sekarang bawang putih Rp60 ribu per kilogram (kg), dari sebelumnya Rp30 ribu kg, kemudian harga bawang merah sekarang Rp42 ribu per kg dari sebelumnya hanya Rp30 ribu per kg sampai Rp34 ribu per kg," ujarnya, Selasa (12/3/2013).
Untung menuturkan, sejauh ini stok bawang putih memang banyak, namun harga sudah naik dari Pasar Induk Kramat Jati. Dia tidak mengetahui mengapa harga bawang terus naik. "Saya heran sudah seminggu, harga bawang putih naik tiap hari Rp5 ribu per kg," katanya.
Tidak hanya itu, harga jagung manis juga naik dari Rp2.500 menjadi Rp3 ribu per kg. "Sekarang jangan tanya pedagang, tanya pembeli saja. Pusing enggak? Nah kalau pembeli pusig, apalagi pedagang semakin pusing," ujar Untung.
Pasalnya, dalam sepekan terakhir, harga bawang putih terus naik. Bahkan menurut salah seorang pedagang, Untung (52), tak hanya harga bawang putih, harga bawang merah juga ikut naik. Kedua komoditi itu 'berlomba naik' setiap hari.
"Harganya saling menyusul, berlomba setiap hari. Sekarang bawang putih Rp60 ribu per kilogram (kg), dari sebelumnya Rp30 ribu kg, kemudian harga bawang merah sekarang Rp42 ribu per kg dari sebelumnya hanya Rp30 ribu per kg sampai Rp34 ribu per kg," ujarnya, Selasa (12/3/2013).
Untung menuturkan, sejauh ini stok bawang putih memang banyak, namun harga sudah naik dari Pasar Induk Kramat Jati. Dia tidak mengetahui mengapa harga bawang terus naik. "Saya heran sudah seminggu, harga bawang putih naik tiap hari Rp5 ribu per kg," katanya.
Tidak hanya itu, harga jagung manis juga naik dari Rp2.500 menjadi Rp3 ribu per kg. "Sekarang jangan tanya pedagang, tanya pembeli saja. Pusing enggak? Nah kalau pembeli pusig, apalagi pedagang semakin pusing," ujar Untung.
(izz)