Industri tekstil Jabar siap lakukan relokasi
A
A
A
Sindonews.com - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (Api) Jawa Barat (Jabar), Kevin Hartanto menjelaskan, selain menghadapi ketidakpastian pasar, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Jabar juga menghadapi kondisi sulit, akibat tingginya beban operasional.
Menurutnya, kenaikan upah minimum kota (UMK), tarif listrik, dan sejumlah komponen pokok lainnya, cukup membebani industri TPT. Apalagi, industri ini mempekejakan ribuan karyawan.
"Industri TPT di Jabar pilihannya hanya dua. Gulung tikar atau relokasi. Kalau tetap bertahan, pasti akan menghadapi posisi sulit," katanya, di Bandung, Selasa (12/3/2013).
Dia menuturkan, tingginya biaya operasional tidak sebanding dengan margin yang didapat. Tak heran, sebagian besar industri TPT di Jabar bersiap merelokasi pabriknya ke daerah lain di Jabar atau Jateng.
Saat ini, lanjutnya, sejumlah industri telah bersiap merelokasi pabriknya ke daerah lain. Upaya relokasi, tidak bisa dilakukan tergesa-gesa. Relokasi mesti mempertimbangkan tenaga kerja, aset, serta komponen lainnya. Industri TPT sedang mencari daerah dengan UMK terjangkau. Beberapa daerah di Jateng, dinilai masih mematok UMK rendah.
"Yang jelas, persiapan dilakukan dari sekarang tida lewat tahun depan. Karena, 2014 pemerintahan akan fokus menghadapi pergantian politik nasional. Itu akan semakin memberatkan industri kami," ujar Kevin.
Menurutnya, kenaikan upah minimum kota (UMK), tarif listrik, dan sejumlah komponen pokok lainnya, cukup membebani industri TPT. Apalagi, industri ini mempekejakan ribuan karyawan.
"Industri TPT di Jabar pilihannya hanya dua. Gulung tikar atau relokasi. Kalau tetap bertahan, pasti akan menghadapi posisi sulit," katanya, di Bandung, Selasa (12/3/2013).
Dia menuturkan, tingginya biaya operasional tidak sebanding dengan margin yang didapat. Tak heran, sebagian besar industri TPT di Jabar bersiap merelokasi pabriknya ke daerah lain di Jabar atau Jateng.
Saat ini, lanjutnya, sejumlah industri telah bersiap merelokasi pabriknya ke daerah lain. Upaya relokasi, tidak bisa dilakukan tergesa-gesa. Relokasi mesti mempertimbangkan tenaga kerja, aset, serta komponen lainnya. Industri TPT sedang mencari daerah dengan UMK terjangkau. Beberapa daerah di Jateng, dinilai masih mematok UMK rendah.
"Yang jelas, persiapan dilakukan dari sekarang tida lewat tahun depan. Karena, 2014 pemerintahan akan fokus menghadapi pergantian politik nasional. Itu akan semakin memberatkan industri kami," ujar Kevin.
(izz)