Yen menguat dipengaruhi laporan calon deputi BoJ
A
A
A
Sindonews.com - Yen menguat di perdagangan Asia hari ini, karena pasar forex bereaksi terhadap laporan, bahwa partai oposisi Jepang keberatan terhadap salah satu calon deputi bank sentral.
Dilansir dari The New Age, Rabu (13/3/2013), pada perdagangan pagi di Tokyo, dolar diambil 95,87 yen, dari 96,05 yen di New York, Selasa sore. Demikian pula euro sedikit melemah dari mata uang Jepang 124,99 yen, dibandingkan dengan 125,19 yen di perdagangan AS.
Tren penurunan mata uang Jepang, baru-baru ini didorong spekulasi langkah pelonggaran lebih dalam dari kepemimpinan baru Bank of Japan (BoJ), yang diharapkan akan dikonfirmasi parlemen pada akhir pekan ini.
Namun, partai oposisi Jepang dikabarkan keberatan dengan pencalonan Kikuo Iwata, salah satu calon dari dua deputi gubernur BoJ, sebagai fokus pandangan partai oposisi yang lebih kecil.
Penolakan terhadap Iwata, sedikit merusak rencana Perdana Menteri Shinzo Abe membentuk tim bank sentral yang mendukung resep kebijakan untuk memperbaiki perekonomian lemah bangsa.
"Ada kemungkinan kuat Mr Iwata akan disetujui dengan selisih yang sempit di majelis tinggi (parlemen)," kata Junya Tanase, kepala strategi valas dari JPMorgan, Tokyo.
Dilansir dari The New Age, Rabu (13/3/2013), pada perdagangan pagi di Tokyo, dolar diambil 95,87 yen, dari 96,05 yen di New York, Selasa sore. Demikian pula euro sedikit melemah dari mata uang Jepang 124,99 yen, dibandingkan dengan 125,19 yen di perdagangan AS.
Tren penurunan mata uang Jepang, baru-baru ini didorong spekulasi langkah pelonggaran lebih dalam dari kepemimpinan baru Bank of Japan (BoJ), yang diharapkan akan dikonfirmasi parlemen pada akhir pekan ini.
Namun, partai oposisi Jepang dikabarkan keberatan dengan pencalonan Kikuo Iwata, salah satu calon dari dua deputi gubernur BoJ, sebagai fokus pandangan partai oposisi yang lebih kecil.
Penolakan terhadap Iwata, sedikit merusak rencana Perdana Menteri Shinzo Abe membentuk tim bank sentral yang mendukung resep kebijakan untuk memperbaiki perekonomian lemah bangsa.
"Ada kemungkinan kuat Mr Iwata akan disetujui dengan selisih yang sempit di majelis tinggi (parlemen)," kata Junya Tanase, kepala strategi valas dari JPMorgan, Tokyo.
(dmd)