Pengusaha makanan di Padang kurangi produksi 20%
A
A
A
Sindonews.com - Melambungnya harga bawang memaksa sejumlah pengusaha makanan oleh-oleh khas Padang, Sumatera Barat mengurangi produksi hingga 20 persen.
Harga bawang di Kota Padang naik hingga tiga kali lipat. Hal ini membuat sektor industri makanan di Kota Padang melemah. Bawang menjadi bumbu yang sangat diperlukan, misalnya keripik balado dan rendang yang biasanya dijadikan souvenir atau oleh-oleh bagi para wisatawan.
Kedua makanan khas tersebut harus menggunakan bumbu bawang untuk perasa. Namun, karena harga bawang melambung, penngusaha makanan olahan terpaksa mengurangi produksi dan mengakibatkan keuntungan yang didapat pedagang menipis dan bahkan merugi.
Menurut Kristin Hakim, salah seorang pengusaha keripik balado mengaku mampu memproduksi hingga 20 kilogram (kg) sebelum harga bawang naik. Namun, saat ini dia hanya memproduksi 13 kg. Sementara, untuk rendang biasanya memproduksi hingga 50 kg per hari, namun saat ini dikurangi menjadi 30 kg.
Dia mangatakan, hal ini sudah terjadi dalam satu pekan belakangan ini. Naiknya harga bawang membuat sejumlah pengusaha makanan mengaku, tidak hanya mahal namun bawang juga sulit didapatkan di daerah tersebut karena banyak dikirim ke Pulau Jawa.
Harga bawang di Kota Padang naik hingga tiga kali lipat. Hal ini membuat sektor industri makanan di Kota Padang melemah. Bawang menjadi bumbu yang sangat diperlukan, misalnya keripik balado dan rendang yang biasanya dijadikan souvenir atau oleh-oleh bagi para wisatawan.
Kedua makanan khas tersebut harus menggunakan bumbu bawang untuk perasa. Namun, karena harga bawang melambung, penngusaha makanan olahan terpaksa mengurangi produksi dan mengakibatkan keuntungan yang didapat pedagang menipis dan bahkan merugi.
Menurut Kristin Hakim, salah seorang pengusaha keripik balado mengaku mampu memproduksi hingga 20 kilogram (kg) sebelum harga bawang naik. Namun, saat ini dia hanya memproduksi 13 kg. Sementara, untuk rendang biasanya memproduksi hingga 50 kg per hari, namun saat ini dikurangi menjadi 30 kg.
Dia mangatakan, hal ini sudah terjadi dalam satu pekan belakangan ini. Naiknya harga bawang membuat sejumlah pengusaha makanan mengaku, tidak hanya mahal namun bawang juga sulit didapatkan di daerah tersebut karena banyak dikirim ke Pulau Jawa.
(izz)