RI-Belarus tingkatkan kerja sama investasi dan perdagangan
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Belarus Alexander Lukashenko di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (19/3/2013) siang. Agenda utama pertemuan bilateral antara Pemerintah RI dan Belarus yang pertama adalah di bidang ekonomi, khususnya investasi dan perdagangan.
“Meskipun sekarang kerja sama perdagangan Belarus-Indonesia adalah yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN, tapi jumlahnya masih terlalu kecil. Oleh karena itu harus kita tingkatkan,” kata Presiden SBY dalam keterangan pers bersama Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Pada tahun 2012, tercatat adanya penurunan total perdagangan Indonesia–Belarus menjadi USD90,65 juta. Presiden juga mengharapkan investasi timbal balik antara kedua negara.
“Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang relatif besar, lebih dari 240 juta, dengan ekonomi yang terus tumbuh, daya beli yang meningkat dan domestic market yang kuat tentu saja ini peluang yang bisa kita ambil bersama dengan kerja sama antara Belarus-Indonesia,” papar SBY.
Selain bidang perdagangan, pertemuan juga membahas kerja sama di bidang pertanian dan pertambangan, utamanya kerja sama dalam pengadaan alat-alat berat pertanian dan pertambangan dari Belarus yang sangat diperlukan oleh Indonesia.
Kemudian bidang pengetahuan dan teknologi, bidang pariwisata dan kebudayaan, bidang mitigasi bencana, serta kerja sama di bidang industri pertahanan, baik joint production, joint R&D maupun kerja sama peacekeeping mission di berbagai wilayah di dunia ini.
“Meskipun sekarang kerja sama perdagangan Belarus-Indonesia adalah yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN, tapi jumlahnya masih terlalu kecil. Oleh karena itu harus kita tingkatkan,” kata Presiden SBY dalam keterangan pers bersama Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Pada tahun 2012, tercatat adanya penurunan total perdagangan Indonesia–Belarus menjadi USD90,65 juta. Presiden juga mengharapkan investasi timbal balik antara kedua negara.
“Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang relatif besar, lebih dari 240 juta, dengan ekonomi yang terus tumbuh, daya beli yang meningkat dan domestic market yang kuat tentu saja ini peluang yang bisa kita ambil bersama dengan kerja sama antara Belarus-Indonesia,” papar SBY.
Selain bidang perdagangan, pertemuan juga membahas kerja sama di bidang pertanian dan pertambangan, utamanya kerja sama dalam pengadaan alat-alat berat pertanian dan pertambangan dari Belarus yang sangat diperlukan oleh Indonesia.
Kemudian bidang pengetahuan dan teknologi, bidang pariwisata dan kebudayaan, bidang mitigasi bencana, serta kerja sama di bidang industri pertahanan, baik joint production, joint R&D maupun kerja sama peacekeeping mission di berbagai wilayah di dunia ini.
(gpr)