2013, Japfa anggarkan capex Rp1 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1 triliun pada tahun anggaran 2013. Dana tersebut akan digunakan untuk pembibitan ayam dan peningkatan kapasitas produksi pakan ternak perseroan.
Wakil Direktur Keuangan JPFA, Putut Djagiri menerangkan bahwa sumber kebutuhan pendanaan untuk capex tahun ini akan dipenuhi dari sejumlah alternatif selain dari kas internal.
"Capex tahun ini sama dengan tahun lalu, Rp1 triliun. Kita masih berbicara beberapa alternatif, saat ini belum diputuskan tapi lebih banyak dari perbankan. Komposisinya 50:50 antara perbankan dengan kas internal," terang Putut usai RUPS di Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Dia menerangkan, dana tersebut akan dialokasikan sebagian besar untuk pembibitan ayam atau mencapai 60 persen, sekitar 25 persen untuk ekspansi pakan ternak dan sisanya 15 persen untuk peternakan komersial dan peternakan perairan atau pakan ikan.
Saat ini, jumlah bibit ayam usia satu hari yang dimiliki perseroan sebanyak 550 juta ekor. Dengan alokasi belanja modal tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan hingga 15 persen menjadi 632,5 juta ekor hingga akhir tahun ini.
"Sekarang jumlah ayam kita 550 juta ekor dan kita proyeksikan bisa meningkat menjadi 632,5 juta ekor atau meningkat 15 persen," tandasnya.
Sementara untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak, dia menuturkan, sejumlah pabrik eksisting akan ditingkatkan kapasitas produksinya. Dengan demikian, total kapasitas pabrik pakan ternak yang dikelola perseroan bisa meningkat hingga 12 persen.
"Volume pakan ternak akan naik dari 3 juta ton, bertambah 360 ribu ton. Penambahan kapasitas dengan penambahan mesin di pabrik eksisting di Padang, Lampung, Grobokan Semarang, Makasar dan Banjarmasin," tutur dia.
Wakil Direktur Keuangan JPFA, Putut Djagiri menerangkan bahwa sumber kebutuhan pendanaan untuk capex tahun ini akan dipenuhi dari sejumlah alternatif selain dari kas internal.
"Capex tahun ini sama dengan tahun lalu, Rp1 triliun. Kita masih berbicara beberapa alternatif, saat ini belum diputuskan tapi lebih banyak dari perbankan. Komposisinya 50:50 antara perbankan dengan kas internal," terang Putut usai RUPS di Jakarta, Rabu (20/3/2013).
Dia menerangkan, dana tersebut akan dialokasikan sebagian besar untuk pembibitan ayam atau mencapai 60 persen, sekitar 25 persen untuk ekspansi pakan ternak dan sisanya 15 persen untuk peternakan komersial dan peternakan perairan atau pakan ikan.
Saat ini, jumlah bibit ayam usia satu hari yang dimiliki perseroan sebanyak 550 juta ekor. Dengan alokasi belanja modal tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan hingga 15 persen menjadi 632,5 juta ekor hingga akhir tahun ini.
"Sekarang jumlah ayam kita 550 juta ekor dan kita proyeksikan bisa meningkat menjadi 632,5 juta ekor atau meningkat 15 persen," tandasnya.
Sementara untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak, dia menuturkan, sejumlah pabrik eksisting akan ditingkatkan kapasitas produksinya. Dengan demikian, total kapasitas pabrik pakan ternak yang dikelola perseroan bisa meningkat hingga 12 persen.
"Volume pakan ternak akan naik dari 3 juta ton, bertambah 360 ribu ton. Penambahan kapasitas dengan penambahan mesin di pabrik eksisting di Padang, Lampung, Grobokan Semarang, Makasar dan Banjarmasin," tutur dia.
(rna)