Kemenpera canangkan enam program utama di 2014
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) mencanangkan enam program utama yang dilaksanakan pada 2014 mendatang, sesuai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2010–2014, pemerintah telah menempatkan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman sebagai salah satu prioritas nasional.
Beberapa program tersebut, antara lain target pembangunan rusun sewa untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 100 twin block, pembangunan rumah khusus yang difokuskan pada kebutuhan rumah bagi petugas negara di daerah perbatasan dan kebutuhan rumah untuk masyarakat Papua dan Papua Barat.
Kemudian penyaluran Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dengan target sekitar 500.000 unit rumah swadaya, penanganan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman kumuh melalui penyediaan PSU (prasarana, sarana, dan utilitas umum) khususnya pembangunan drainase dan MCK komunal, penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 310.000 unit serta bantuan PSU perumahan dan kawasan permukiman yang ditujukan untuk meningkatkan pembangunan rumah bagi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah).
“Khusus untuk bantuan PSU nantinya akan dialokasikan pada perumahan yang telah memanfaatkan FLPP sehingga bantuan pemerintah diharapkan cukup signifikan mendorong pembangunan rumah bagi MBR,” ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz dalam keterangan persnya, Jumat (22/3/2013).
Lebih lanjut, Djan menuturkan, berdasarkan hasil evaluasi ternyata masih banyak kendala serta persoalan yang ditemui pada pelaksanaan program dan kegiatan Kemenpera yang dilaksanakan di daerah.
Salah satu kendala yang paling banyak menghambat pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain ketidaksiapan lokasi, terutama terkait status dan kondisi lahan yang belum siap bangun dan ketidaksiapan penyediaan PSU listrik dan air yang menjadi tanggung jawab penerima manfaat.
“Saya akan terus mengajak Pemda baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota agar bersama-sama saling memperkuat komitmen dan berperan aktif dalam pelaksanaan program pembangunan perumahan di daerah,” harapnya.
Beberapa program tersebut, antara lain target pembangunan rusun sewa untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 100 twin block, pembangunan rumah khusus yang difokuskan pada kebutuhan rumah bagi petugas negara di daerah perbatasan dan kebutuhan rumah untuk masyarakat Papua dan Papua Barat.
Kemudian penyaluran Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dengan target sekitar 500.000 unit rumah swadaya, penanganan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman kumuh melalui penyediaan PSU (prasarana, sarana, dan utilitas umum) khususnya pembangunan drainase dan MCK komunal, penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 310.000 unit serta bantuan PSU perumahan dan kawasan permukiman yang ditujukan untuk meningkatkan pembangunan rumah bagi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah).
“Khusus untuk bantuan PSU nantinya akan dialokasikan pada perumahan yang telah memanfaatkan FLPP sehingga bantuan pemerintah diharapkan cukup signifikan mendorong pembangunan rumah bagi MBR,” ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz dalam keterangan persnya, Jumat (22/3/2013).
Lebih lanjut, Djan menuturkan, berdasarkan hasil evaluasi ternyata masih banyak kendala serta persoalan yang ditemui pada pelaksanaan program dan kegiatan Kemenpera yang dilaksanakan di daerah.
Salah satu kendala yang paling banyak menghambat pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain ketidaksiapan lokasi, terutama terkait status dan kondisi lahan yang belum siap bangun dan ketidaksiapan penyediaan PSU listrik dan air yang menjadi tanggung jawab penerima manfaat.
“Saya akan terus mengajak Pemda baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota agar bersama-sama saling memperkuat komitmen dan berperan aktif dalam pelaksanaan program pembangunan perumahan di daerah,” harapnya.
(gpr)