RUPSLB soal rights issue PKPK mundur pekan depan
A
A
A
Sindonews.com - PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) kembali mengumumkan penundaan agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang sedianya akan meminta persetujuan pemegang saham atas rencana penawaran umum saham terbatas atau rights issue.
"Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru diterima tadi pagi. RUPSLB tetap diselenggarakan hari ini, tapi hanya berisi pengumuman saja soal penundaan pembahasan agenda pada 28 Maret nanti karena surat efektifnya ada dokumen yang belum lengkap dari OJK," ujar Corporate Secretary PKPK, Herry Priambodo di Jakarta, Jumat (22/3/2013).
Pada RUPSLB tersebut, sedianya akan dibahas rencana perseroan yang akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I pada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 26 miliar lembar saham dengan nominal Rp200.
Herry menerangkan, dana hasil PUT tersebut akan digunakan untuk mendukung keuangan perseroan, salah satunya untuk melakukan akuisisi perusahaan batu bara, yaitu PT Indo Wana Bara Mining Coal. "Akuisisi tambang Rp5,06 triliun. Jumlah total kapasitas tambangnya 447 juta ton," ungkap dia.
"Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru diterima tadi pagi. RUPSLB tetap diselenggarakan hari ini, tapi hanya berisi pengumuman saja soal penundaan pembahasan agenda pada 28 Maret nanti karena surat efektifnya ada dokumen yang belum lengkap dari OJK," ujar Corporate Secretary PKPK, Herry Priambodo di Jakarta, Jumat (22/3/2013).
Pada RUPSLB tersebut, sedianya akan dibahas rencana perseroan yang akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I pada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 26 miliar lembar saham dengan nominal Rp200.
Herry menerangkan, dana hasil PUT tersebut akan digunakan untuk mendukung keuangan perseroan, salah satunya untuk melakukan akuisisi perusahaan batu bara, yaitu PT Indo Wana Bara Mining Coal. "Akuisisi tambang Rp5,06 triliun. Jumlah total kapasitas tambangnya 447 juta ton," ungkap dia.
(rna)