Kementan petakan sentra bawang dan cabai

Senin, 01 April 2013 - 10:43 WIB
Kementan petakan sentra bawang dan cabai
Kementan petakan sentra bawang dan cabai
A A A
Sindonews.com - Pemerintah terus berupaya menstabilkan harga komoditas bawang merah dan cabai di pasaran. Salah satunya dengan melakukan pemetaan daerah sentra bawang merah dan cabai di Indonesia. Dengan pemetaan tersebut, diharapkan daerah sentra dapat menyuplai kebutuhan daerah lain yang belum terpenuhi.

“Saya sudah menginstruksikan kepada pihak terkait di Kementerian Pertanian untuk memetakan daerah sentra dua komoditas ini yang sedang panen dan menyuplai daerah lainyang kebutuhannya masih tinggi,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Senin (1/4/2013).

Menurut Suswono, berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi cabai mengalami surplus. Namun demikian, ada jenis cabai yang tingkat kebutuhan di masyarakat sangat tinggi yaitu cabai rawit merah.

“Cabai ini kan banyak macamnya. Untuk menyiasatinya, masyarakat bisa mensubstitusi cabai ini dengan jenis lain seperti cabai besar hijau dan cabai besar merah,” kata Suswono berharap.

Terkait dengan wacana impor cabai, Mentan mengatakan bahwa impor hanya untuk menutupi kekurangan saja. “Nanti kita lihat, berdasarkan pemetaan yang sudah dibuat, akan terlihat apakah suplai mencukupi atau tidak. Kalaupun tidak, berapa banyak kekurangannya. Nah, kekurangan inilah yang kita impor,” tegasnya tanpa menyebut besarnya volume impor cabai yang akan dilakukan.

Untuk komoditas bawang merah, Suswono mengatakan, mulai April harga di pasaran akan kembali normal mengingat panen raya baru terjadi pada bulan tersebut. “April sudah masuk panen raya, mudah–mudahan dengan tambahan suplai ini, harga bawang di pasaran bisa kembali normal,” jelas Suswono.

Sebelumnya, Mentan Suswono mengaku mendapatkan data dari para petani bawang merah bahwa suplai dari dalam negeri bisa menutupi kebutuhan bawang nasional. Kalaupun terjadi impor, maka jumlah maksimalnya hanya 25 ribu ton.

“Berdasarkan data dari para petani bawang merah menyebutkan bahwa suplai dari dalam negeri masih cukup. Kalaupun terjadi impor, maksimal hanya 25 ribu ton,” katanya.

Untuk mengatasi melonjaknya harga bawang merah, ke depan Mentan akan memperbanyak pembangunan cold storage untuk menyimpan hasil panen. Sehingga saat suplai minim sementara kebutuhan bawang meningkat, petan dapat menjual bawang yang disimpan di cold storage tersebut.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6491 seconds (0.1#10.140)