Harga cabe rawit di Blitar meroket

Rabu, 10 April 2013 - 18:34 WIB
Harga cabe rawit di Blitar meroket
Harga cabe rawit di Blitar meroket
A A A
Sindonews.com - Setelah bawang, kini giliran harga cabe melambung tinggi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Blitar. Dari semula Rp25 ribu per kg, harga cabe rawit kini melonjak menjadi Rp40 ribu per kg. Kenaikan yang sudah berlangsung dua hari ini, diduga disebabkan faktor alam.

“Hujan yang terus menerus menyebabkan hasil panen menurun. Stok cabe menjadi berkurang. Akibatnya harga menjadi naik pesat," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar, Maulan kepada wartawan di Blitar, Rabu (10/4/2013).

Survei pasar telah dilakukan disperindag, hasilnya seluruh pedagang pasar tradisional seperti Wlingi, Srengat dan Nglegok menempatkan harga cabenya pada kisaran angka yang sama. “Dan perubahan angka dari Rp25 ribu menjadi Rp40 ribu ini relatif ekstrim," terangnya.

Sangat mungkin, harga akan terus merangkak naik. Hal itu mengingat, hujan masih terus menyapa sebagian besar wilayah Kabupaten Blitar. Maulan mengaku tidak berdaya mengatasi problem pergantian harga ini. Menurutnya cabe merupakan salah satu komoditas pasar bebas.

Namun, dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlalu mencemaskan. “Sebab dari pengalaman tahun sebelumnya, kondisi seperti ini tidak akan berlangsung lama. Harga akan turun dengan sendirinya jika produksi kembali normal," yakinnya.

Sementara situasi harga cabe rawit yang melangit ini dikeluhkan oleh sejumlah pedagang pasar. Menurut Suwarti, salah pedagang pasar tradisional Wlingi, seiring dengan kenaikan harga cabe, kuantitas cabe yang terjual ikut menurun.

“Biasanya sehari bisa menjual 5-15 kg, sekarang tidak sampai segitu. Pembeli lebih ekonomis dalam membeli cabe," tutur Maulan.

Sebagai pedagang, dirinya hanya bisa berharap, pemerintah tidak hanya tinggal diam. Tapi melakukan langkah terobosan untuk menyetabilkan harga cabe di pasaran.

“Tentunya harus ada langkah seperti halnya ketika harga produk lain melambung tinggi. Kami mengharap ada upaya menormalkan kembali harga cabe," harapnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7281 seconds (0.1#10.140)