Kuartal pertama, Elnusa bagi dividen Rp12,7 M
A
A
A
Sindonews.com - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, PT Elnusa Tbk (ELSA) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp12,7 miliar atau setara 10 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2012 yang tercatat Rp128 miliar.
"Pemegang saham menyetujui walaupun hanya 10 persen. Ini merupakan langkah kepercayaan pemegang saham bahwa Elnusa masih on track perfomance-nya," terang VP Corporate Secreatary ELSA, Fajriyah Usman di Gedung Elnusa, Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Dari total dividen yang dibagikan, lanjut dia, nilai dividen per lembar sahamnya akan berada pada kisaran Rp1,77 dan akan dibagikan pada akhir kuartal pertama tahun ini. "Rencananya dibagikan pada bulan Juni," terangnya.
Selain untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, laba bersih perseroan juga sedianya akan dialokasikan sebagai laba ditahan sebesar 85 persen. Sementara sisanya yang sebesar 5 persen akan dimanfaatkan sebagai dana cadangan.
Tidak terlalu besarnya dividen yang dibagikan dibanding alokasi dana ditahan perseroan, lanjut Fajriyah, mengingat kebutuhan dana perseroan untuk ekspansi yang cukup besar.
"Telah dipertimbangkan rencana perseroan untuk ekspansi bisnis ke jasa energi yang pastinya membutuhkan dana yang cukup banyak," tandasnya.
"Pemegang saham menyetujui walaupun hanya 10 persen. Ini merupakan langkah kepercayaan pemegang saham bahwa Elnusa masih on track perfomance-nya," terang VP Corporate Secreatary ELSA, Fajriyah Usman di Gedung Elnusa, Jakarta, Selasa (16/4/2013).
Dari total dividen yang dibagikan, lanjut dia, nilai dividen per lembar sahamnya akan berada pada kisaran Rp1,77 dan akan dibagikan pada akhir kuartal pertama tahun ini. "Rencananya dibagikan pada bulan Juni," terangnya.
Selain untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, laba bersih perseroan juga sedianya akan dialokasikan sebagai laba ditahan sebesar 85 persen. Sementara sisanya yang sebesar 5 persen akan dimanfaatkan sebagai dana cadangan.
Tidak terlalu besarnya dividen yang dibagikan dibanding alokasi dana ditahan perseroan, lanjut Fajriyah, mengingat kebutuhan dana perseroan untuk ekspansi yang cukup besar.
"Telah dipertimbangkan rencana perseroan untuk ekspansi bisnis ke jasa energi yang pastinya membutuhkan dana yang cukup banyak," tandasnya.
(gpr)