MNC Sky Vision alokasikan capex Rp1 T
A
A
A
Sindonews.com - PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini mencapai Rp1 triliun.
Direktur Keuangan MSKY, Effendi Budiman mengatakan, sumber dana capex akan berasal dari sisa dana penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp300 miliar dan kas internal perseroan.
Capex tersebut akan dialokasikan untuk pembelian peralatan untuk pengembangan usaha perseroan. Perseroan pada tahun ini akan menambah setidaknya lima channel baru untuk segmen ibu dan anak anak.
"Kami juga mencatat jumlah pelanggan yang putus berlangganan hanya 1 persen per bulannya," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Dengan upaya ini, perseroan menargetkan jumlah pelanggan akan mencapai 2,3 juta atau tumbuh 600 ribu pelanggan baru. Sementara, jumlah pelanggan perseroan pada tahun lalu tercatat sebanyak 1,74 juta.
Naiknya pelanggan akan mengontribusi positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Perseroan menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp3,2 triliun, naik dibanding tahun sebelumnya senilai Rp2,39 triliun. Pada kuartal I tahun ini, pendapatan perseroan diharapkan bisa mencapai Rp700 miliar.
Di samping itu, dia menjelaskan, perseroan akan melakukan pembiayaan kembali (refinancing) obligasi perseroan dalam mata uang dolar. Refinancing yang dimaksud adalah percepatan pelunasan obligasi valuta asing senilai USD160 juta atau sekitar Rp1,5 triliun yang akan jatuh tempo 2015. Namun, saat ini perseroan masih dalam tahap memilih pihak underwriter transaksi tersebut.
Direktur Keuangan MSKY, Effendi Budiman mengatakan, sumber dana capex akan berasal dari sisa dana penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp300 miliar dan kas internal perseroan.
Capex tersebut akan dialokasikan untuk pembelian peralatan untuk pengembangan usaha perseroan. Perseroan pada tahun ini akan menambah setidaknya lima channel baru untuk segmen ibu dan anak anak.
"Kami juga mencatat jumlah pelanggan yang putus berlangganan hanya 1 persen per bulannya," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Dengan upaya ini, perseroan menargetkan jumlah pelanggan akan mencapai 2,3 juta atau tumbuh 600 ribu pelanggan baru. Sementara, jumlah pelanggan perseroan pada tahun lalu tercatat sebanyak 1,74 juta.
Naiknya pelanggan akan mengontribusi positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Perseroan menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp3,2 triliun, naik dibanding tahun sebelumnya senilai Rp2,39 triliun. Pada kuartal I tahun ini, pendapatan perseroan diharapkan bisa mencapai Rp700 miliar.
Di samping itu, dia menjelaskan, perseroan akan melakukan pembiayaan kembali (refinancing) obligasi perseroan dalam mata uang dolar. Refinancing yang dimaksud adalah percepatan pelunasan obligasi valuta asing senilai USD160 juta atau sekitar Rp1,5 triliun yang akan jatuh tempo 2015. Namun, saat ini perseroan masih dalam tahap memilih pihak underwriter transaksi tersebut.
(rna)