Turki siap kembangkan energi geothermal di Sumbar
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno mengunjungi Turki pada 12-16 April 2013, guna meneken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan investor panas bumi (geothermal), Emin Hytai Investment.
"Emin Hytai sudah mendapatkan dua surat penugasan survei pendahuluan potensi panas bumi dengan nilai investasi awal sekitar USD907.775," katanya saat membuka rapat koordinasi (rakor) bupati dan wali kota, Kamis (18/4/2013).
Dia optomis pelaksanaan ini akan berhasil, sebab investor asal Turki sudah melakukan kunjungan dan mengantongi surat permohonan eksplorasi awal ke Kementerian ESDM.
"Surat permohonan izin itu dari Kementerian ESDM, untuk potensi panas bumi yang akan dikembangkan di Kabupaten Agam (Gunung Tandikek) dan Pasaman Barat (Gunung Talamau)," ujarnya.
Menurutnya, tak hanya di kawasan Tandikek dan Talamau , mereka juga akan menjajaki kawasan Padang Pariaman, Padang Panjang, dan Gunung Singgalang. "Investor ini sudah mendapatkan data awal, tapi belum melakukan penelitian lebih jauh terhadap potensi yang sudah dipetakan lokasinya tersebut. Makanya mereka menunggu izin eksplorasi awal dari Dirjen Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM," ungkap dia.
Irwan menuturkan, banyak investor yang melirik pengembangan potensi panas bumi Sumbar, karena merupakan yang terbesar di wilayah Indonesia. Sumbar sebagai wilayah yang berada pada jalur vulkanik aktif, menyimpan potensi panas bumi cukup besar dengan total sekitar 1.656 MW, yang tersebar di 17 titik.
Lokasi titik potensi panas bumi itu, terdapat pada tujuh kabupaten, yaitu Pasaman, Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Agam, Solok, dan Solok Selatan. Hingga kini, menurut dia, yang sudah mulai digarap di Solok Selatan oleh PT Supreme Energy dengan potensi mencapai 480 MW, tapi baru rencana pengembangan 2x120 MW dan di Bonjol Pasaman dengan perkiraan potensi 100 MW.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sumbar telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Tentang unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk memberikan pelayanan perizinan. Ke depan BKPMP sebagai pengelola PTSP memberikan semua bentuk perizinan, mulai dari tambang, kehutanan dan bidang lainnya. Jadi, pihak yang ingin menanamkan modalnya di Sumbar, tak mesti datang kepada instansi terkait lainnya di provinsi, tapi langsung ke PTSP.
Pihaknya menjelaskan, melalui PTSP ini proses pelayanan bisa lebih cepat dan kewenangan penandatangan izin oleh gubernur diserahkan kepada kepala BKPMP yang sekaligus sebagai kepala PTSP. "Investor cukup datang ke BKPMP dan bisa segera dikembalikan permohonan secara cepat, karena sudah 100 persen didelegasikan termasuk kewenangan gubernur sebagaimana diatur UU," jelasnya.
Kunjungan Kerja Gubernur Irwan ke Turki ini selain penandatangan MoU geothermal, juga menjajaki investasi industri pengolahan Kakao, menawarkan potensi ekonomi Sumbar lainnya serta menjajaki kerja sama di Bidang sosial budaya yang difokuskan pada sektor pendidikan karena pihak dari Turki sudah kunjungan ke Sumbar. Maka perwakilan Sumbar sudah mengunjungi sekolah-sekolah yang ada dibawah kerja sama dengan Turki di Indonesia.
"Emin Hytai sudah mendapatkan dua surat penugasan survei pendahuluan potensi panas bumi dengan nilai investasi awal sekitar USD907.775," katanya saat membuka rapat koordinasi (rakor) bupati dan wali kota, Kamis (18/4/2013).
Dia optomis pelaksanaan ini akan berhasil, sebab investor asal Turki sudah melakukan kunjungan dan mengantongi surat permohonan eksplorasi awal ke Kementerian ESDM.
"Surat permohonan izin itu dari Kementerian ESDM, untuk potensi panas bumi yang akan dikembangkan di Kabupaten Agam (Gunung Tandikek) dan Pasaman Barat (Gunung Talamau)," ujarnya.
Menurutnya, tak hanya di kawasan Tandikek dan Talamau , mereka juga akan menjajaki kawasan Padang Pariaman, Padang Panjang, dan Gunung Singgalang. "Investor ini sudah mendapatkan data awal, tapi belum melakukan penelitian lebih jauh terhadap potensi yang sudah dipetakan lokasinya tersebut. Makanya mereka menunggu izin eksplorasi awal dari Dirjen Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM," ungkap dia.
Irwan menuturkan, banyak investor yang melirik pengembangan potensi panas bumi Sumbar, karena merupakan yang terbesar di wilayah Indonesia. Sumbar sebagai wilayah yang berada pada jalur vulkanik aktif, menyimpan potensi panas bumi cukup besar dengan total sekitar 1.656 MW, yang tersebar di 17 titik.
Lokasi titik potensi panas bumi itu, terdapat pada tujuh kabupaten, yaitu Pasaman, Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Agam, Solok, dan Solok Selatan. Hingga kini, menurut dia, yang sudah mulai digarap di Solok Selatan oleh PT Supreme Energy dengan potensi mencapai 480 MW, tapi baru rencana pengembangan 2x120 MW dan di Bonjol Pasaman dengan perkiraan potensi 100 MW.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sumbar telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Tentang unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk memberikan pelayanan perizinan. Ke depan BKPMP sebagai pengelola PTSP memberikan semua bentuk perizinan, mulai dari tambang, kehutanan dan bidang lainnya. Jadi, pihak yang ingin menanamkan modalnya di Sumbar, tak mesti datang kepada instansi terkait lainnya di provinsi, tapi langsung ke PTSP.
Pihaknya menjelaskan, melalui PTSP ini proses pelayanan bisa lebih cepat dan kewenangan penandatangan izin oleh gubernur diserahkan kepada kepala BKPMP yang sekaligus sebagai kepala PTSP. "Investor cukup datang ke BKPMP dan bisa segera dikembalikan permohonan secara cepat, karena sudah 100 persen didelegasikan termasuk kewenangan gubernur sebagaimana diatur UU," jelasnya.
Kunjungan Kerja Gubernur Irwan ke Turki ini selain penandatangan MoU geothermal, juga menjajaki investasi industri pengolahan Kakao, menawarkan potensi ekonomi Sumbar lainnya serta menjajaki kerja sama di Bidang sosial budaya yang difokuskan pada sektor pendidikan karena pihak dari Turki sudah kunjungan ke Sumbar. Maka perwakilan Sumbar sudah mengunjungi sekolah-sekolah yang ada dibawah kerja sama dengan Turki di Indonesia.
(izz)