Rasio pemilik tabungan di Jabar masih rendah

Kamis, 25 April 2013 - 17:12 WIB
Rasio pemilik tabungan...
Rasio pemilik tabungan di Jabar masih rendah
A A A
Sindonews.com - Rasio tabungan masyarakat di perbankan masih sangat rendah. Secara nasional, rasio pemilik buku tabungan baru 50 persen dari populasi penduduk Indonesia.

Sementara di Jawa Barat, menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VI Jabar dan Banten, M Zaeni Aboe Amin, rasio penduduk masyarakat yang memiliki rekening tabungan baru 39,68 persen dari total jumlah penduduk Jabar sekitar 45.826.775 penduduk.

"Penduduk Jabar yang punya tabungan baru sekitar 18,1 juta penduduk. Itu menjadi tantangan bagi kami dan juga industri perbankan lainnya," ujar Zaeni.

Menurut dia, kepemilikan buku tabungan didominasi masyarakat perkotaan. Sementara masyarakat pelosok umumnya belum memiliki keinginan yang kuat untuk menabung di bank. Semestinya, kondisi tersebut menjadi peluang perbankan melakukan penetrasi pasar di pelosok.

Kondisi tersebut, karena keinginan masyarakat untuk menabung di bank berangkat dari kondisi pemahaman masyarakat tentang perbankan yang masih kurang. Hal itu turut berkontribusi pada rendahnya rekening tabungan di Jabar saat ini.

Selain itu, belum semua perbankan memiliki jaringan sampai pelosok daerah. Kondisi tersebut menyebabkan pemilik rekening tabungan tidak sebanding dengan jumlah penduduk. "Memang untuk menjangkau sampai pelosok, perlu biaya operasion yang cukup tinggi," ujarnya.

Namun, lanjut dia, salah satu upaya yang akan dilakukan BI yaitu membuat branchless banking. Di mana jaringan perbankan yang ada nantinya tidak perlu membuka kantor fisik, namun bisa melalui layanan-layanan, seperti transaksi elektronik.

Selain itu, BI wilayah Jabar juga menjalin kerja sama program dengan Departemen Agama. Yaitu memasukkan mata pelajaran Kebanksentralan bagi siswa mandarasah aliyah (MA) atau setingkat SMA. Dengan harapan, meningkatkan minat masyarakat menabung sejak dini.

Karena, kata Zaeni, pencapaian tabungan akan berhubungan dengan pencapaian kredit. Serapan dana yang tinggi dari masyarakat, akan mendongkrak penyaluran kredit perbankan. Hal itu akan berdampak positif bagi perekonomian daerah.
(izz)
Berita Terkait
KPK: Ruangan Gubernur...
KPK: Ruangan Gubernur BI Turut Digeledah, Ada 2 Tersangka Dugaan Korupsi Dana CSR
Bank Indonesia Sebut...
Bank Indonesia Sebut Pemilihan Deputi Gubernur BI Melalui Sistem Meritokrasi
Dugaan Korupsi Dana...
Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia, BI Kooperatif dengan KPK
Fit and Proper Test...
Fit and Proper Test Deputi Gubernur BI, DPR Angkat Isu Pengawasan Perbankan
Uji Kelayakan jadi Deputi...
Uji Kelayakan jadi Deputi Gubernur BI, Ini Jurus Juda Agung Selamatkan Ekonomi RI
BRI Siap Terapkan BI-Fast...
BRI Siap Terapkan BI-Fast di BRImo, Ini Manfaat yang Didapat Nasabah
Berita Terkini
3 Bandara Kembali Berstatus...
3 Bandara Kembali Berstatus Internasional, Ini Daftarnya
12 menit yang lalu
Laba UNVR Melonjak 245%,...
Laba UNVR Melonjak 245%, Unilever PLC Optimistis Bisnis di Indonesia Pulih
25 menit yang lalu
Airlangga Laporkan Perkembangan...
Airlangga Laporkan Perkembangan Terbaru Nogosiasi Tarif AS ke Prabowo
39 menit yang lalu
Perdana, PT Ceria Berhasil...
Perdana, PT Ceria Berhasil Produksi Ferronickel
1 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management Mendorong Program Dana Abadi di Seluruh Kampus Indonesia
2 jam yang lalu
MNC Asset Management...
MNC Asset Management dan Universitas Binawan Teken MoU Endowment Fund Dukung Beasiswa
3 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved