Elisa ogah pindah ke maskapai kompetitor Garuda

Jum'at, 26 April 2013 - 14:58 WIB
Elisa ogah pindah ke...
Elisa ogah pindah ke maskapai kompetitor Garuda
A A A
Sindonews.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dalam hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) memutuskan pergantian jajaran direksinya yaitu Erik Meijer yang menggantikan Elisa Lumbantoruan.

Mantan Direktur Komersial dan Pemasaran GIAA, Elisa Lumbantoruan mengatakan dirinya enggan untuk pindah ke perusahaan penerbangan lain. Hal ini telah menjadi komitmennya untuk tidak bekerja di perusahaan kompetitor Garuda.

"Sejak 30 tahun bekerja, saya tidak mau pindah ke perusahaan kompotitor tempat saya bekerja. Setelah ini belum tahu akan pindah kemana," kata Elisa usai menghadiri RUPS GIAA di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Jumat (26/4/2013).

Dia menyatakan, hingga saat ini belum terdapat perusahaan lain yang menawarkannya untuk masuk dan bekerja di sana. Namun, dia siap untuk bekerja di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta, asalkan bukan perusaan penerbangan seperti Garuda.

Terkait dengan pesan untuk penggantinya Erik Meijer, dia menyatakan kedepan harus menjalankan rencana kerja perseroan yang telah dibuat sebelumnya. "Semua yang direncanakan harus dijalankan, sesuai dengan rencana Quantum Leap Garuda," jelasnya.

Mengenai pergantian jajaran direksi, menurut Elisa, pihaknya telah mengetahui hal tersebut sebelum menghadiri RUPS. "Saya sudah menerima SK (surat keputusan) dari Menteri BUMN, dan keputusan final ada di RUPS hari ini," ujar Elisa.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Dahlan Iskan memberikan restu kepada Erik Meijer untuk masuk sebagai jajaran direksi perusahaan penerbangan milik pemerintah Garuda Indonesa.

Sebagai informasi, Erik sebelumnya menduduki jabatan Director and Chief Commercial Officer PT Indosat Tbk (ISAT). Meskipun Erik bukanlah warga negara Indonesia (WNI), melainkan warga negara asing (WNA) dari Belanda, namun hal ini tidak menyurutkan langkah Dahlan untuk memasukannya sebagai jajaran direksi Garuda Indonesia.

"Tidak menjadi masalah (sebagai WNA), bagaimana dengan direksi yang berada di perusahaan asing, namun dia adalah warga negara Indonesia," kata Dahlan beberapa waktu lalu.

Dahlan menilai kinerja dan bisnis Garuda Indonesia harus bertambah besar. Untuk itu dibutuhkan orang hebat untuk mengembangkan perseroan. Saat ditanya bagaimana kelanjutan jabatan yang diduduki Elisa, Dahlan mengungkapkan terdapat dua opsi untuk pengembangan Garuda.

"Opsi pertama apakah nantinya akan penambahan Direktur. Opsi kedua, apakah Elisa dipekerjakan di tempat lain. Mungkin saja nanti akan ditempati di BUMN. Orang pintar itu pasti banyak yang akan mencarinya," ujar mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) tersebut.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6974 seconds (0.1#10.140)