Pertumbuhan ekonomi AS kuartal pertama 2,5%
A
A
A
Sindonews.com - Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh dalam kecepatan 2,5 persen pada kuartal pertama (Q1) 2013, di tengah pemotongan pengeluaran pemerintah diimbangi konsumsi swasta dan keuntungan investasi.
Dilansir dari Industry Week, Jumat (26/4/2013), Departemen Perdagangan AS mengatakan, perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal pertama adalah rebound yang kuat dari miskin kecepatan pada kuartal sebelumnya 0,4 persen. Namun, angka itu datang di bawah perkiraan rata-rata para analis sebesar 2,8 persen.
Belanja konsumen naik 3,2 persen, pick-up dari kuartal keempat. Sementara investasi bisnis terus tumbuh, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat, naik 2,1 persen.
Tapi, pengeluaran pemerintah federal terpukul oleh pemotongan anggaran yang mulai berlaku pada kuartal pertama, menyeret ekonomi terbesar di dunia itu jatuh 8,4 persen.
Sebelumnya diberitakan, jumlah penduduk AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru, pekan lalu, secara mengejutkan turun sebanyak 16.000. Data ini memberikan jaminan terhadap pasar tenaga kerja tidak jatuh, meski tanda-tanda pertumbuhan lebih lambat.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara turun ke penyesuaian musiman sebanyak 339.000. Di mana jumlah pekan sebelumnya direvisi lebih 3.000 dari yang dilaporkan.
"Tren menunjukkan peningkatan yang sangat lambat di pasar tenaga kerja," kata Gary Thayer, ahli strategi makro dari Wells Fargo Advisors di St Louis.
Dilansir dari Industry Week, Jumat (26/4/2013), Departemen Perdagangan AS mengatakan, perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal pertama adalah rebound yang kuat dari miskin kecepatan pada kuartal sebelumnya 0,4 persen. Namun, angka itu datang di bawah perkiraan rata-rata para analis sebesar 2,8 persen.
Belanja konsumen naik 3,2 persen, pick-up dari kuartal keempat. Sementara investasi bisnis terus tumbuh, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat, naik 2,1 persen.
Tapi, pengeluaran pemerintah federal terpukul oleh pemotongan anggaran yang mulai berlaku pada kuartal pertama, menyeret ekonomi terbesar di dunia itu jatuh 8,4 persen.
Sebelumnya diberitakan, jumlah penduduk AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru, pekan lalu, secara mengejutkan turun sebanyak 16.000. Data ini memberikan jaminan terhadap pasar tenaga kerja tidak jatuh, meski tanda-tanda pertumbuhan lebih lambat.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara turun ke penyesuaian musiman sebanyak 339.000. Di mana jumlah pekan sebelumnya direvisi lebih 3.000 dari yang dilaporkan.
"Tren menunjukkan peningkatan yang sangat lambat di pasar tenaga kerja," kata Gary Thayer, ahli strategi makro dari Wells Fargo Advisors di St Louis.
(dmd)