Telkom bangun infrastruktur serat optik di Maluku
A
A
A
Sindonews.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) siap membangun infrastruktur serat optik Maluku Cable System (CBS).
Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Tifatul Sembiring berharap bahwa infrastruktur kabel laut ini nantinya bisa meningkatkan ketersediaan layanan broadband di kawasan timur Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing kawasan yang kaya sumber daya alam tersebut.
"Untuk kali ini akan dimulai dari pembangunan infrastruktur di kawasan Maluku,” ujar Tifatul dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/5/2013).
Tifatul menambahkan, proyek MCS akan memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas layanan data di daerah-daerah yang belum dilayani secara memadai untuk meningkatkan akses broadband.
“Pembangunan infrastruktur broadband MCS ini akan meningkatkan konektivitas layanan di Indonesia khususnya kawasan timur, sehingga penyebaran informasi kepada masyarakat dapat diperoleh secara merata,” ujar Tifatul.
MCS merupakan bagian dari program pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). SMPCS merupakan kelanjutan dari pembangunan mega proyek Palapa Ring dan menjadi salah satu program Telkom dalam mewujudkan Indonesia Digital Network (IDN). Sebelumnya pada tahun 2011, Telkom berhasil menggelar Mataram Kupang Cable System.
Pembangunan sistem komunikasi kabel laut SMPCS mencakup penggelaran kabel laut sepanjang 5.444 kilometer (km) dan kabel darat sepanjang 655 km.
Secara disani jaringan, SMPCS terdiri dari tiga jalur utama, yaitu Manado–Ambon–Fakfak–Timika, Manado–Sorong–Biak–Jayapura dan Ambon–Kendari serta 13 cabang, meliputi Jailolo, Ternate, Labuha, Sorong, Mangole, Sanana, Namlea, Masohi, Banda Neira, Bula, Manokwari, Sarmi, dan Kaimana.
Dengan mengoptimalkan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM), SMPCS mampu mendukung jaringan hingga kapasitas bandwidth 32x100 gigabytes per fiber pair-nya.
Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Tifatul Sembiring berharap bahwa infrastruktur kabel laut ini nantinya bisa meningkatkan ketersediaan layanan broadband di kawasan timur Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing kawasan yang kaya sumber daya alam tersebut.
"Untuk kali ini akan dimulai dari pembangunan infrastruktur di kawasan Maluku,” ujar Tifatul dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/5/2013).
Tifatul menambahkan, proyek MCS akan memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas layanan data di daerah-daerah yang belum dilayani secara memadai untuk meningkatkan akses broadband.
“Pembangunan infrastruktur broadband MCS ini akan meningkatkan konektivitas layanan di Indonesia khususnya kawasan timur, sehingga penyebaran informasi kepada masyarakat dapat diperoleh secara merata,” ujar Tifatul.
MCS merupakan bagian dari program pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). SMPCS merupakan kelanjutan dari pembangunan mega proyek Palapa Ring dan menjadi salah satu program Telkom dalam mewujudkan Indonesia Digital Network (IDN). Sebelumnya pada tahun 2011, Telkom berhasil menggelar Mataram Kupang Cable System.
Pembangunan sistem komunikasi kabel laut SMPCS mencakup penggelaran kabel laut sepanjang 5.444 kilometer (km) dan kabel darat sepanjang 655 km.
Secara disani jaringan, SMPCS terdiri dari tiga jalur utama, yaitu Manado–Ambon–Fakfak–Timika, Manado–Sorong–Biak–Jayapura dan Ambon–Kendari serta 13 cabang, meliputi Jailolo, Ternate, Labuha, Sorong, Mangole, Sanana, Namlea, Masohi, Banda Neira, Bula, Manokwari, Sarmi, dan Kaimana.
Dengan mengoptimalkan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM), SMPCS mampu mendukung jaringan hingga kapasitas bandwidth 32x100 gigabytes per fiber pair-nya.
(rna)