Beban meningkat, laba Ancol turun 11,6%
A
A
A
Sindonewss.com - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) pada kuartal I tahun ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp25,43 miliar atau turun 11, 63 persen dibanding periode sama tahun lalu yang bisa mencapai Rp36,06 miliar.
Direktur Utama PJAA yang baru, Gatot Setyo Waluyo menyebutkan, penurunan laba bersih tersebut lantaran tingginya beban pokok pendapatan dan beban langsung, yakni sebesar 16,46 persen dibanding dengan pendapatan usaha perseroan yang tumbuh 2,46 persen.
"Laba kita tertekan, belum ada equity yang memadai, tapi sudah ada beban usaha yang sudah kita tanggung," kata dia dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Adapun, penurunan laba tersebut menyebabkan laba bersih per lembar saham menjadi Rp16 dari sebelumnya Rp22.
Kendati mengalai penurunan laba, namun dari laporan keuangan perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi Rp206,99 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp202 miliar berbarengan dengan peningkatan beban pokok pendapatan dan beban langsung menjadi Rp128,65 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp110,46 miliar.
Direktur Utama PJAA yang baru, Gatot Setyo Waluyo menyebutkan, penurunan laba bersih tersebut lantaran tingginya beban pokok pendapatan dan beban langsung, yakni sebesar 16,46 persen dibanding dengan pendapatan usaha perseroan yang tumbuh 2,46 persen.
"Laba kita tertekan, belum ada equity yang memadai, tapi sudah ada beban usaha yang sudah kita tanggung," kata dia dalam paparan publik usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Adapun, penurunan laba tersebut menyebabkan laba bersih per lembar saham menjadi Rp16 dari sebelumnya Rp22.
Kendati mengalai penurunan laba, namun dari laporan keuangan perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi Rp206,99 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp202 miliar berbarengan dengan peningkatan beban pokok pendapatan dan beban langsung menjadi Rp128,65 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp110,46 miliar.
(rna)