Garut prediksi produksi beras 2013 surplus
A
A
A
Sindonews.com - Produksi beras di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) hingga akhir 2013 diprediksi meningkat.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Garut, Tatang Hidayat mengatakan, prediksi tersebut bisa terjadi karena lamanya waktu musim penghujan.
"Pada 2012, produksi beras di Garut mengalami surplus sebanyak 8 persen dari target yang ditentukan. Mudah-mudahan surplus dapat terulang di akhir 2013, mengingat masa musim penghujan kali ini panjang," katanya, Rabu (12/6/2013).
Pada 2012, kata dia, produksi padi mencapai 993 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau hampir mencapai 1 juta ton. Produksi padi ini dihasilkan dari sekitar 149 ribu hektare (ha) areal sawah di Garut.
"Per hektare, produksi padi mencapai 6,8 ton dalam satu kali panen. Produksi padi ini setara dengan 620 ribu ton beras," ujarnya.
Menurut dia, surplus beras ini diketahui berdasarkan jumlah rasio penduduk Garut. Jika Garut memiliki jumlah penduduk sebanyak 2,5 juta jiwa dan setiap penduduk mengonsumsi 120 kilogram (kg) beras per tahun, maka diperlukan beras sebanyak 300 ribu ton per tahun.
Sedangkan persediaan beras di Garut saat ini mencapai 620 ribu ton. "Jika jumlah persediaan beras dikurangi konsumsi setiap jiwanya, berarti Garut surplus beras sebanyak 320 ribu ton beras," kata Tatang.
Sementara, terkait cuaca musim penghujan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Metrologi dan Geofisika (BMG), curah hujan diperkirakan akan turun hingga September.
Karena itu, dia mengimbau agar para petani tetap menanam padi pada lahan yang bisa dipanen sebanyak dua atau tiga kali dalam setahun. "Harus ada upaya memanfaatkan intensitas curah hujan. Sedangkan palawija (non padi) sebaiknya ditanam pada lahan tadah hujan," pungkasnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kabupaten Garut, Tatang Hidayat mengatakan, prediksi tersebut bisa terjadi karena lamanya waktu musim penghujan.
"Pada 2012, produksi beras di Garut mengalami surplus sebanyak 8 persen dari target yang ditentukan. Mudah-mudahan surplus dapat terulang di akhir 2013, mengingat masa musim penghujan kali ini panjang," katanya, Rabu (12/6/2013).
Pada 2012, kata dia, produksi padi mencapai 993 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau hampir mencapai 1 juta ton. Produksi padi ini dihasilkan dari sekitar 149 ribu hektare (ha) areal sawah di Garut.
"Per hektare, produksi padi mencapai 6,8 ton dalam satu kali panen. Produksi padi ini setara dengan 620 ribu ton beras," ujarnya.
Menurut dia, surplus beras ini diketahui berdasarkan jumlah rasio penduduk Garut. Jika Garut memiliki jumlah penduduk sebanyak 2,5 juta jiwa dan setiap penduduk mengonsumsi 120 kilogram (kg) beras per tahun, maka diperlukan beras sebanyak 300 ribu ton per tahun.
Sedangkan persediaan beras di Garut saat ini mencapai 620 ribu ton. "Jika jumlah persediaan beras dikurangi konsumsi setiap jiwanya, berarti Garut surplus beras sebanyak 320 ribu ton beras," kata Tatang.
Sementara, terkait cuaca musim penghujan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Metrologi dan Geofisika (BMG), curah hujan diperkirakan akan turun hingga September.
Karena itu, dia mengimbau agar para petani tetap menanam padi pada lahan yang bisa dipanen sebanyak dua atau tiga kali dalam setahun. "Harus ada upaya memanfaatkan intensitas curah hujan. Sedangkan palawija (non padi) sebaiknya ditanam pada lahan tadah hujan," pungkasnya.
(izz)