Harga cabe melonjak, petani cabe dapat berkah
A
A
A
Sindonews.com - Harga cabe terus merangkak tinggi di pasaran, membuat petani cabe di Pasuruan, Jawa Timur medapat berkah. Maklum, satu kilonya, mencapai Rp22 ribu dari petani.
Gitiyo (49), merawat tanaman cabe di kebunnya dengan luas hektaran lahan, di desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Bapak dua anak mendapat rejeki, setelah harga cabe besar terus naik di pasar tradisional akibat rencana kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhitung dua pekan ini.
Untuk harga cabe dari sawah yang baru saja dipanen Rp22 ribu perkilonya. Yang menarik, cabe diambil tengkulak dari sawah sendiri. Padahal, sebelumnya hanya mencapai Rp8 ribu perkilonya, dengan dikirim ke pelanggannya di Surabaya, Malang, Sidoarjo dan Probolinggo.
"Ya dapat berkah karena harga cabe mahal,” ujar Gitiyo sumringah, Kamis (13/6/2013).
Meski begitu, kendalanya cuaca ektrims karena hujan terus menerus, membuat cabe banyak yang busuk. Diketahui, harga cabe besar di pasaran mencapai Rp32 ribu per kilonya. Meski begitu, barangnya sulit didapat karena langka, belum jelas apa sebabnya.
Gitiyo (49), merawat tanaman cabe di kebunnya dengan luas hektaran lahan, di desa Tanggulangin, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Bapak dua anak mendapat rejeki, setelah harga cabe besar terus naik di pasar tradisional akibat rencana kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhitung dua pekan ini.
Untuk harga cabe dari sawah yang baru saja dipanen Rp22 ribu perkilonya. Yang menarik, cabe diambil tengkulak dari sawah sendiri. Padahal, sebelumnya hanya mencapai Rp8 ribu perkilonya, dengan dikirim ke pelanggannya di Surabaya, Malang, Sidoarjo dan Probolinggo.
"Ya dapat berkah karena harga cabe mahal,” ujar Gitiyo sumringah, Kamis (13/6/2013).
Meski begitu, kendalanya cuaca ektrims karena hujan terus menerus, membuat cabe banyak yang busuk. Diketahui, harga cabe besar di pasaran mencapai Rp32 ribu per kilonya. Meski begitu, barangnya sulit didapat karena langka, belum jelas apa sebabnya.
(gpr)