Akhir pekan, IHSG berpotensi tertekan
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini diprediksi memiliki potensi tertekan, dengan kisaran 4.560-4.663.
Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan, pola bearish harami disertai oversold market terbentuk atas IHSG mengindikasikan peluang munculnya aksi beli. Sejumlah sentimen dari luar negeri akan memberi pengaruh terhadap pergerakan indeks domestik.
"IHSG berpotensi tertekan dalam perdagangan Jumat ini sambil terus mengamati tabungan net buy asing yang saat ini tersisa sekitar Rp7,93 triliun dari level tertinggi mereka sekitar Rp18 triliun," kata dia, Jumat (14/6/2013).
Dia menuturkan, setelah Dow sempat turun lebih dari 100 poin di siang hari, akhirnya Dow berhasil berbalik arah menguat 80,03 poin (0,53 persen) ditutup pada level 15.040,62 diikuti turunnya The Vix 4,97 persen ditutup pada level 16,63, di tengah kejatuhan Bursa Utama Eropa dan Bursa Utama Asia.
Kenaikan bursa Wall Street tidak lepas dari turunnya jobless claims 11 ribu unit menjadi total berjumlah 346 ribu unit, naik dibandingkan proyeksi ekonom sebesar 345 ribu unit, di tengah kekhawatiran terjadinya likuidasi posisi carry-trade atas yen yang kemudian menyebar ketakutan ke seluruh pasar yang tipis.
Setelah dua hari Dow turun 292 poin (1,92 persen), akhirnya Kamis Dow berhasil recovery ditutup menguat 80,03 poin (0,53 persen) dan merujuk Indeks Nikkei turun terendah selama dua bulan terakhir di bawah level 13.000.
Nikkei nampaknya berpotensi turun kembali setelah yen kembali menguat ke level 97 atas USD di tengah perhatian investor global atas data pekerjaan AS yg akan dirilis Jumat ini, dimana konsensus ekonom memperkirakan terjadi penambahan tenaga kerja 170 ribu unit, sedikit di atas data April 165 ribu unit. Selain itu, tingkat pengangguran masih diperkirakan pada level 7,5 persen.
Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan, pola bearish harami disertai oversold market terbentuk atas IHSG mengindikasikan peluang munculnya aksi beli. Sejumlah sentimen dari luar negeri akan memberi pengaruh terhadap pergerakan indeks domestik.
"IHSG berpotensi tertekan dalam perdagangan Jumat ini sambil terus mengamati tabungan net buy asing yang saat ini tersisa sekitar Rp7,93 triliun dari level tertinggi mereka sekitar Rp18 triliun," kata dia, Jumat (14/6/2013).
Dia menuturkan, setelah Dow sempat turun lebih dari 100 poin di siang hari, akhirnya Dow berhasil berbalik arah menguat 80,03 poin (0,53 persen) ditutup pada level 15.040,62 diikuti turunnya The Vix 4,97 persen ditutup pada level 16,63, di tengah kejatuhan Bursa Utama Eropa dan Bursa Utama Asia.
Kenaikan bursa Wall Street tidak lepas dari turunnya jobless claims 11 ribu unit menjadi total berjumlah 346 ribu unit, naik dibandingkan proyeksi ekonom sebesar 345 ribu unit, di tengah kekhawatiran terjadinya likuidasi posisi carry-trade atas yen yang kemudian menyebar ketakutan ke seluruh pasar yang tipis.
Setelah dua hari Dow turun 292 poin (1,92 persen), akhirnya Kamis Dow berhasil recovery ditutup menguat 80,03 poin (0,53 persen) dan merujuk Indeks Nikkei turun terendah selama dua bulan terakhir di bawah level 13.000.
Nikkei nampaknya berpotensi turun kembali setelah yen kembali menguat ke level 97 atas USD di tengah perhatian investor global atas data pekerjaan AS yg akan dirilis Jumat ini, dimana konsensus ekonom memperkirakan terjadi penambahan tenaga kerja 170 ribu unit, sedikit di atas data April 165 ribu unit. Selain itu, tingkat pengangguran masih diperkirakan pada level 7,5 persen.
(rna)