Nilai transaksi BTMX 2013 naik 50%
A
A
A
Sindonews.com - Borobudur Travel Mart and Expo (BTMX) 2013 menuai kesuksesan setelah dipastikan nilai transaksi mengalami kenaikan mencapai hampir 50 persen dibanding tahun lalu.
Peningkatan nilai transaksi tersebut seiring dengan kenaikan jumlah peserta yakni 106 sellers dan 86 buyers. Ketua BTMX 2013, Sugeng Sugiantoro mengatakan, secara keseluruhan kegiatan yang dibarengi dengan Borobudur International Festival (BIF) di kompleks Candi Borobudur ini cukup sukses.
Dia merinci, nilai transaksi yang diraih selama acara mencapai Rp3,8 miliar (mart), atau naik hampir 50 persen dari BTMX 2012 lalu yang hanya Rp2,6 miliar (mart).
"Untuk expo sementara mencapai Rp650 juta, naik dari tahun lalu yang hanya Rp17,5 juta," katanya, Minggu (16/6/2013).
Menurutnya, total ada 106 sellers yang datang dari Jateng, Jabar, Jatim, DI Yogyakarta, Kaltim, NTB, dan DKI Jakarta. Para sellers terdiri dari kalangan perhotelan, obyek pariwisata, asosiasi wisata, agro wisata, dan lainnya.
Sementara, total buyers sebanyak 86 orang dari 70 industri pariwisata yang berasal dari Malaysia (11 perusahaan), Singapura (8 perusahaan), Saudi Arabia, Kamboja, dan Filipina masing-masing satu perusahaan.
"Event BTMX tahun ini berbarengan dengan BIF (Borobudur International Festival). Ada dua kegiatan yang saling bersinergi," kata dia.
Sugeng mengatakan, BTMX 2013 berjalan lancar dan sukses. Para sellers dan buyers baik dari dalam maupun luar negeri sangat bersemangat (excited) mengikuti serangkaian acara.
"Hampir tidak ada masalah selama penyelenggaraan kegiatan. Para peserta baik sellers maupun buyers cukup puas dan senang. Transaksi pun meningkat cukup banyak dibanding tahun sebelumnya," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu buyers asal Singapura, Lionel Asis mengaku sangat antusias mengikuti BTMX keenam kalinya ini. Dia sudah beberapa kali ikut dan selalu ingin ikut lagi, karena dapat menghasilkan informasi terbaru dari potensi pariwisata di Jawa Tengah.
"Saya tertarik dengan obyek wisata di Jawa Tengah, seperti Candi Borobudur di Magelang dan kota lainnya. Saya juga sudah sering mengajak tamu dari Singapura berkunjung ke Indonesia, termasuk Jawa Tengah," ujar Sales/Operation Manager Eizy International PTE LTD Singapura itu.
Sementara, Kepala Disbudpar Jateng, Prasetyo Aribowo mengaku, sangat senang karena event berjalan sukses tanpa halangan berarti. Event ini sangat mendukung kemajuan pariwisata di Jateng yang memang tengah gencar-gencarnya promosi program Visit Jateng Years 2013.
Dia menuturkan Pemprov Jateng telah menyiapkan 40 destinasi wisata di tahun ini. Jumlah sebanyak itu diambil dari 266 potensi destinasi wisata yang ada, yang terdiri dari wisata alam dan buatan. 80 persen di antaranya wisata alam dan budaya, sisanya 20 persen industri kreatif.
"Sebaran ada di berbagai daerah dalam beberapa rute, di antaranya Baturaden Purwokerto-Dieng Wonosobo, Solo-Sangiran, Rembang-Blora, serta Pekalongan-Tegal. Khusus untuk Magelang itu bukan cuma digarap Provinsi tapi juga dikeroyok pemerintah pusat," pungkasnya.
Peningkatan nilai transaksi tersebut seiring dengan kenaikan jumlah peserta yakni 106 sellers dan 86 buyers. Ketua BTMX 2013, Sugeng Sugiantoro mengatakan, secara keseluruhan kegiatan yang dibarengi dengan Borobudur International Festival (BIF) di kompleks Candi Borobudur ini cukup sukses.
Dia merinci, nilai transaksi yang diraih selama acara mencapai Rp3,8 miliar (mart), atau naik hampir 50 persen dari BTMX 2012 lalu yang hanya Rp2,6 miliar (mart).
"Untuk expo sementara mencapai Rp650 juta, naik dari tahun lalu yang hanya Rp17,5 juta," katanya, Minggu (16/6/2013).
Menurutnya, total ada 106 sellers yang datang dari Jateng, Jabar, Jatim, DI Yogyakarta, Kaltim, NTB, dan DKI Jakarta. Para sellers terdiri dari kalangan perhotelan, obyek pariwisata, asosiasi wisata, agro wisata, dan lainnya.
Sementara, total buyers sebanyak 86 orang dari 70 industri pariwisata yang berasal dari Malaysia (11 perusahaan), Singapura (8 perusahaan), Saudi Arabia, Kamboja, dan Filipina masing-masing satu perusahaan.
"Event BTMX tahun ini berbarengan dengan BIF (Borobudur International Festival). Ada dua kegiatan yang saling bersinergi," kata dia.
Sugeng mengatakan, BTMX 2013 berjalan lancar dan sukses. Para sellers dan buyers baik dari dalam maupun luar negeri sangat bersemangat (excited) mengikuti serangkaian acara.
"Hampir tidak ada masalah selama penyelenggaraan kegiatan. Para peserta baik sellers maupun buyers cukup puas dan senang. Transaksi pun meningkat cukup banyak dibanding tahun sebelumnya," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu buyers asal Singapura, Lionel Asis mengaku sangat antusias mengikuti BTMX keenam kalinya ini. Dia sudah beberapa kali ikut dan selalu ingin ikut lagi, karena dapat menghasilkan informasi terbaru dari potensi pariwisata di Jawa Tengah.
"Saya tertarik dengan obyek wisata di Jawa Tengah, seperti Candi Borobudur di Magelang dan kota lainnya. Saya juga sudah sering mengajak tamu dari Singapura berkunjung ke Indonesia, termasuk Jawa Tengah," ujar Sales/Operation Manager Eizy International PTE LTD Singapura itu.
Sementara, Kepala Disbudpar Jateng, Prasetyo Aribowo mengaku, sangat senang karena event berjalan sukses tanpa halangan berarti. Event ini sangat mendukung kemajuan pariwisata di Jateng yang memang tengah gencar-gencarnya promosi program Visit Jateng Years 2013.
Dia menuturkan Pemprov Jateng telah menyiapkan 40 destinasi wisata di tahun ini. Jumlah sebanyak itu diambil dari 266 potensi destinasi wisata yang ada, yang terdiri dari wisata alam dan buatan. 80 persen di antaranya wisata alam dan budaya, sisanya 20 persen industri kreatif.
"Sebaran ada di berbagai daerah dalam beberapa rute, di antaranya Baturaden Purwokerto-Dieng Wonosobo, Solo-Sangiran, Rembang-Blora, serta Pekalongan-Tegal. Khusus untuk Magelang itu bukan cuma digarap Provinsi tapi juga dikeroyok pemerintah pusat," pungkasnya.
(izz)