Saham perdana Saratoga banyak diminati asing
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Direktur PT Indo Premier Securities, Moleonoto The selaku penjamin pelaksana emisi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengatakan, saham Saratoga lebih banyak diminati investor asing dibandingkan domestik.
"Investor asing 90 persen dan domestik 10 persen. Porsinya, institusi paling banyak, retailnya sedikit," tutur Moleonoto di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Kendati mengalami penurunan nilai saham, Moleonoto mengatakan, penjualan saham Saratoga ternyata juga mengalami kelebihan permintaan (oversubcribed) lebih dari satu kali.
Pada perdagangan perdananya hari ini, saham Saratoga dibuka kurang bergairah. Saham emiten investasi dengan kode STGR ini tercatat turun 3,64 persen ke level Rp5.300 dari harga yang ditetapkan perseroan sebesar Rp5.500 per saham.
Harga terendah saham dilevel Rp5.300 dan harga tertinggi dilevel Rp5.500, dengan jumlah freskuensi 64 kali, volumenya 661 lot dan total transaksi Rp1 miliar.
Perusahaan investasi ini menetapkan harga penawaran dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) senilai Rp5.500 per saham, lebih rendah dari kisaran harga sebelumnya Rp6.100-Rp7.800 per saham.
"Investor asing 90 persen dan domestik 10 persen. Porsinya, institusi paling banyak, retailnya sedikit," tutur Moleonoto di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Kendati mengalami penurunan nilai saham, Moleonoto mengatakan, penjualan saham Saratoga ternyata juga mengalami kelebihan permintaan (oversubcribed) lebih dari satu kali.
Pada perdagangan perdananya hari ini, saham Saratoga dibuka kurang bergairah. Saham emiten investasi dengan kode STGR ini tercatat turun 3,64 persen ke level Rp5.300 dari harga yang ditetapkan perseroan sebesar Rp5.500 per saham.
Harga terendah saham dilevel Rp5.300 dan harga tertinggi dilevel Rp5.500, dengan jumlah freskuensi 64 kali, volumenya 661 lot dan total transaksi Rp1 miliar.
Perusahaan investasi ini menetapkan harga penawaran dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) senilai Rp5.500 per saham, lebih rendah dari kisaran harga sebelumnya Rp6.100-Rp7.800 per saham.
(rna)