Peralihan Blok Mahakam ditunggangi unsur politis
A
A
A
Sindonews.com - Terkait peralihan kontrak Blok Mahakam, Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Gde Pradnyana mengungkapkan, pemerintah masih pertimbangkan masukan karena ada aspek politis, bukan sekedar bisnis.
"Tidak semata-mata cuma bisnis saja tetapi ada stabilitas ekonomi. Pokoknya tidak hanya bisnis, unsur politik juga pasti ada lah. Aspirasi harus didengar, jadi pemerintah butuh waktu," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Gde juga mengutarakan, penyerahan Blok Mahakam kepada Pemerintah, kemungkinan akan terjadi di pemerintahan berikutnya dan bukan sekarang.
"Belum, belum, kelihatannya pak Menteri (Jero Wacik) kan lihat dari sebelumnya akan diserahkan ke pemerintahan selanjutnya," tambahnya.
Tetapi Gde mengaku akan mulai concern memikirkan hal ini, walaupun banyak aspek dalam peralihan kontrak Blok Mahakam dari Total EP ke Pertamina.
"Ya memang statement terakhir kan itu setelah BBM diputuskan baru bisa berpikir ke situ kayaknya. Karena banyak dimensi disitu, tidak semata-mata cuma bisnis saja tetapi ada stabilitas ekonomi di situ," pungkas Gde.
"Tidak semata-mata cuma bisnis saja tetapi ada stabilitas ekonomi. Pokoknya tidak hanya bisnis, unsur politik juga pasti ada lah. Aspirasi harus didengar, jadi pemerintah butuh waktu," ujarnya di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Gde juga mengutarakan, penyerahan Blok Mahakam kepada Pemerintah, kemungkinan akan terjadi di pemerintahan berikutnya dan bukan sekarang.
"Belum, belum, kelihatannya pak Menteri (Jero Wacik) kan lihat dari sebelumnya akan diserahkan ke pemerintahan selanjutnya," tambahnya.
Tetapi Gde mengaku akan mulai concern memikirkan hal ini, walaupun banyak aspek dalam peralihan kontrak Blok Mahakam dari Total EP ke Pertamina.
"Ya memang statement terakhir kan itu setelah BBM diputuskan baru bisa berpikir ke situ kayaknya. Karena banyak dimensi disitu, tidak semata-mata cuma bisnis saja tetapi ada stabilitas ekonomi di situ," pungkas Gde.
(gpr)