RI pembeli kondominium terbesar kedua di Malaysia
A
A
A
Sindonews.com - Agensi properti asal Malaysia, Eastern Link menyatakan bahwa warga negara Indonesia (WNI) merupakan pembeli properti terbesar kedua setelah Singapura untuk jenis apartemen kelas premium (kondominium) di negeri jiran tersebut.
Sales and Marketing Manager Eastern Link, Eric Hew mengatakan melalui Mah Sing Group, pengembang properti nomor lima terbesar dari Malaysia tersebut memasarkan dua produk kondominium, yaitu M City dan Icon Residence ke pasar Indonesia.
"Sejak akhir tahun lalu, pembeli dari Indonesia telah mencapai 15 persen dari seluruh penjualan unit yang khusus diberikan bagi warga negara di luar Malaysia," kata Eric dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Khusus bagi warga negara di luar Malaysia, perusahaannya memasarkan sebanyak 40 persen dari total unit yang dijual. Pembeli terbesar pertama, yaitu Singapura dengan jumlah 40 persen, kemudian Indonesia dan diikuti negara lain, seperti China dan Taiwan.
"Pembeli Indonesia merupakan pembeli yang potensial dan loyal. Pasalnya, mereka tidak hanya membeli satu unit apartemen melainkan unit apartemen lainnya juga. Tercatat kontribusi penjualan di Indonesia untuk Icon Residence 50 juta ringgit Malaysia (RM) dan di M City 30 juta RM atas dua blok yang sudah terjual," imbuhnya.
Sebagai catatan, apartemen yang dijual oleh perusahaannya tidak terhitung murah. Untuk unit kondominium M City yang merupakan superblok 1.500 unit terdiri dari apartemen, perkantoran dan ritel ditawarkan dengan harga mulai 600 ribu RM atau setara Rp1,8 miliar untuk unit seluas 50 meter persegi. Sedangkan harga termahal 2 juta RM atau Rp6,23 miliar untuk unit berukuran 200 meter persegi.
Sedangkan, Icon Residence yang terdiri dari 290 unit kondominium setinggi 35 lantai ditawarkan mulai dari harga 800 ribu RM atau setara Rp2,49 miliar untuk ukuran 100 meter persegi. Sedangkan unit termahal dibandrol 5 juta RM atau Rp15,58 miliar dengan luas 450 meter persegi.
Kedua kondominium tersebut berlokasi di wilayah strategis yang dekat dengan transportasi masal seperti MRT, bus maupun monorel. Kedua apartemen premium ini juga dikelilingi pusat perbelanjaan, bisnis, pendidikan maupun unit kesehatan dengan skala internasional.
"Berdasarkan survei, harga yang kami tawarkan 10-20 persen lebih murah dari kondominium di wilayah strategis Jakarta, seperti Kuningan. Kami juga memiliki transportasi massal yang baik dan lingkungan yang aman," tandasnya.
Sales and Marketing Manager Eastern Link, Eric Hew mengatakan melalui Mah Sing Group, pengembang properti nomor lima terbesar dari Malaysia tersebut memasarkan dua produk kondominium, yaitu M City dan Icon Residence ke pasar Indonesia.
"Sejak akhir tahun lalu, pembeli dari Indonesia telah mencapai 15 persen dari seluruh penjualan unit yang khusus diberikan bagi warga negara di luar Malaysia," kata Eric dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Khusus bagi warga negara di luar Malaysia, perusahaannya memasarkan sebanyak 40 persen dari total unit yang dijual. Pembeli terbesar pertama, yaitu Singapura dengan jumlah 40 persen, kemudian Indonesia dan diikuti negara lain, seperti China dan Taiwan.
"Pembeli Indonesia merupakan pembeli yang potensial dan loyal. Pasalnya, mereka tidak hanya membeli satu unit apartemen melainkan unit apartemen lainnya juga. Tercatat kontribusi penjualan di Indonesia untuk Icon Residence 50 juta ringgit Malaysia (RM) dan di M City 30 juta RM atas dua blok yang sudah terjual," imbuhnya.
Sebagai catatan, apartemen yang dijual oleh perusahaannya tidak terhitung murah. Untuk unit kondominium M City yang merupakan superblok 1.500 unit terdiri dari apartemen, perkantoran dan ritel ditawarkan dengan harga mulai 600 ribu RM atau setara Rp1,8 miliar untuk unit seluas 50 meter persegi. Sedangkan harga termahal 2 juta RM atau Rp6,23 miliar untuk unit berukuran 200 meter persegi.
Sedangkan, Icon Residence yang terdiri dari 290 unit kondominium setinggi 35 lantai ditawarkan mulai dari harga 800 ribu RM atau setara Rp2,49 miliar untuk ukuran 100 meter persegi. Sedangkan unit termahal dibandrol 5 juta RM atau Rp15,58 miliar dengan luas 450 meter persegi.
Kedua kondominium tersebut berlokasi di wilayah strategis yang dekat dengan transportasi masal seperti MRT, bus maupun monorel. Kedua apartemen premium ini juga dikelilingi pusat perbelanjaan, bisnis, pendidikan maupun unit kesehatan dengan skala internasional.
"Berdasarkan survei, harga yang kami tawarkan 10-20 persen lebih murah dari kondominium di wilayah strategis Jakarta, seperti Kuningan. Kami juga memiliki transportasi massal yang baik dan lingkungan yang aman," tandasnya.
(rna)