Menkop imbau perbankan dekati pengusaha mikro
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan mengajak para peserta Konferensi Pemberdaya UKM Nasional dan masyarakat Indonesia untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro.
"Inilah yang harus kita angkat. Usaha mikro ini semakin naik, terbukti dari adanya migrasi dari mikro, lalu ke usaha kecil, kemudian ke menengah," ujar dia dalam sambutannya saat pembukaan acara Konferensi Pemberdaya UKM Nasional di Graha Sawala, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Menurutnya, kekurangan usaha mikro ini terutama pada akses ke perbankan. Karena itu, dia mengimbau para institusi perbankan agar semakin mendekatkan diri kepada para pengusaha mikro.
"Kelemahannya adalah pada akses ke perbankan. Kita harus memberikan pencerahan terkait fasilitas perbankan agar pengusaha mikro punya akses dengan mudah," tuturnya.
Selain itu, kata Syarief, setelah mendapatkan akses, pemerintah perlu melakukan pendampingan terhadap para pengusaha mikro agar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) semakin bagus, sehingga dapat melakukan pertanggungjawaban terkait hasil produksi.
"Selama dia mendapatkan pendampingan, maka SDM pun semakin bagus sehingga hasil produksi semakin baik. Selain itu, para pengusaha mikro juga dapat melakukan strategi pemasaran," tuturnya.
Usaha mikro adalah jenis usaha yang memiliki omset mencapai Rp300 juta per tahun dengan aset hingga Rp50 juta. Saat ini, usaha mikro berjumlah 96,76 persen dari 56 juta unit usaha di Indonesia.
"Inilah yang harus kita angkat. Usaha mikro ini semakin naik, terbukti dari adanya migrasi dari mikro, lalu ke usaha kecil, kemudian ke menengah," ujar dia dalam sambutannya saat pembukaan acara Konferensi Pemberdaya UKM Nasional di Graha Sawala, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Menurutnya, kekurangan usaha mikro ini terutama pada akses ke perbankan. Karena itu, dia mengimbau para institusi perbankan agar semakin mendekatkan diri kepada para pengusaha mikro.
"Kelemahannya adalah pada akses ke perbankan. Kita harus memberikan pencerahan terkait fasilitas perbankan agar pengusaha mikro punya akses dengan mudah," tuturnya.
Selain itu, kata Syarief, setelah mendapatkan akses, pemerintah perlu melakukan pendampingan terhadap para pengusaha mikro agar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) semakin bagus, sehingga dapat melakukan pertanggungjawaban terkait hasil produksi.
"Selama dia mendapatkan pendampingan, maka SDM pun semakin bagus sehingga hasil produksi semakin baik. Selain itu, para pengusaha mikro juga dapat melakukan strategi pemasaran," tuturnya.
Usaha mikro adalah jenis usaha yang memiliki omset mencapai Rp300 juta per tahun dengan aset hingga Rp50 juta. Saat ini, usaha mikro berjumlah 96,76 persen dari 56 juta unit usaha di Indonesia.
(izz)