Bulls emas dominan terpengaruh situasi di Portugal

Jum'at, 05 Juli 2013 - 14:57 WIB
Bulls emas dominan terpengaruh...
Bulls emas dominan terpengaruh situasi di Portugal
A A A
Sindonews.com - Pedagang emas paling bullish dalam sebulan setelah ketidakstabilan politik di Portugal, yang menimbulkan kekhawatiran krisis utang Eropa akan memburuk. Rekor penurunan harga emas kuartalan mendorong permintaan perhiasan.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (5/7/2013), sebanyak 14 analis yang disurvei memperkirakan harga akan naik pekan depan, dengan 10 bearish dan tiga netral, sebagai proporsi terbesar dari bulls sejak 7 Juni.

Standard Bank Group Ltd menyebutkan, hedge fund paling bullish dalam enam tahun dan kepemilikan yang diperdagangkan di bursa produk turun ke level terendah dalam tiga tahun, mendorong permintaan fisik menguat.

Emas turun 23 persen pada kuartal terakhir setelah beberapa investor kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai penyimpan nilai.

Kemerosotan ke pasar bear pada April mendorong permintaan perhiasan dan koin di seluruh dunia, serta impor ke Turki, konsumen emas terbesar keempat, diperluas ke level tertinggi dalam 4 setengah tahun.

Harga menguat pekan ini setelah dua menteri Portugal mengundurkan diri, mendorong biaya pinjaman negara ke level tertinggi dalam tujuh bulan.

"Pemulihan akan tentatif, tapi bisa memicu kembali krisis utang zona euro berlanjut reli," kata Mark O'Byrne, direktur eksekutif Dublin GoldCore Ltd, broker yang menjual dan menyimpan koin bullion dan bars.

"Banyak perhiasan internasional cenderung menggunakan harga yang jatuh baru-baru ini sebagai kesempatan untuk persediaan," tambahnya.

Harga emas turun 26 persen menjadi USD1,242.93 per ounce di London tahun ini, setelah 12 keuntungan tahunan berturut-turut. Emas mencapai titik terendah dalam 34 bulan ke angka USD1,180.50 pada 28 Juni.

Bank of America Corp menunjukkan, standard & Poor GSCI yang mengukur 24 komoditas turun 2,9 persen sejak awal Januari dan MSCI All-Country World Index ekuitas naik 5,6 persen. Sementara Treasuries kehilangan 2,5 persen.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7322 seconds (0.1#10.140)