Warga Padang diminta menahan diri untuk belanja
Senin, 08 Juli 2013 - 16:21 WIB

Warga Padang diminta menahan diri untuk belanja
A
A
A
Sindonews.com - Asisten Direktur Bidang Ekonomi Bank Indonesia (BI) Sumbar Erwin Syafii mengatakan, sejak Juni 2012 sampai Juni 2013 telah terjadi inflasi sebanyak 7,1 persen di Kota Padang.
“Inflasi ini akibat pengaruh harga 300 lebih komditi yang dicatat Badan Pusat Statistik Sumbar, itulah penyebab terjadi inflasi,” ujarnya di Padang, Senin (8/7/2013).
Kebanyakan inflasi itu berasal dari bahan makanan, sejak tahun lalu, sudah mencapai 11 persen inflasinya. “Ini khusus makanan saja, sebab bahan makanan itu harganya akan naik kalau pasokannya berkurang, atau terjadi gagal panen, atau masalah distribusi transportasi, harga akan turun kalau pasokan barangnya melimpah,” ungkapnya.
Saat ini, terutama menjelang puasa, stok berkurang tentu harga akan melonjak naik. Menurutnya harga akan turun pada bulan Agustus mendatang, sebab ini sudah dua bulan terjadi kenaikan harga. “Solusi lain adalah membatasi diri untuk membeli bahan makanan yang berlebihan,” ujarnya.
"kita masih memiliki tradisi kalau datang puasa, kita akan membeli bahan makanan sampai semeja penuh, padahal bulan puasa ini kita diminta untuk menahan nafsu, tapi tidak kita malah membeli banyak-banyak untuk hidangan berbuka,” lanjutnya.
Masalah lain yang muncul, keinginan untuk membeli tidak terbendung, dengan kondisi itu tentu pedagang akan menaikkan harga seenaknya. “Agar tidak terjadi kenaikan harga tahan diri untuk berbelanja,” tutupnya.
“Inflasi ini akibat pengaruh harga 300 lebih komditi yang dicatat Badan Pusat Statistik Sumbar, itulah penyebab terjadi inflasi,” ujarnya di Padang, Senin (8/7/2013).
Kebanyakan inflasi itu berasal dari bahan makanan, sejak tahun lalu, sudah mencapai 11 persen inflasinya. “Ini khusus makanan saja, sebab bahan makanan itu harganya akan naik kalau pasokannya berkurang, atau terjadi gagal panen, atau masalah distribusi transportasi, harga akan turun kalau pasokan barangnya melimpah,” ungkapnya.
Saat ini, terutama menjelang puasa, stok berkurang tentu harga akan melonjak naik. Menurutnya harga akan turun pada bulan Agustus mendatang, sebab ini sudah dua bulan terjadi kenaikan harga. “Solusi lain adalah membatasi diri untuk membeli bahan makanan yang berlebihan,” ujarnya.
"kita masih memiliki tradisi kalau datang puasa, kita akan membeli bahan makanan sampai semeja penuh, padahal bulan puasa ini kita diminta untuk menahan nafsu, tapi tidak kita malah membeli banyak-banyak untuk hidangan berbuka,” lanjutnya.
Masalah lain yang muncul, keinginan untuk membeli tidak terbendung, dengan kondisi itu tentu pedagang akan menaikkan harga seenaknya. “Agar tidak terjadi kenaikan harga tahan diri untuk berbelanja,” tutupnya.
(gpr)