Ini faktor pemicu IHSG terkapar
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini berakhir di teritori merah, dengan terkoreksi tajam.
Analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono mengatakan bahwa anjloknya IHSG didorong turun kekhawatiran akan ancaman tingginya inflasi dan juga naiknya suku bunga BI rate.
"Selain dari dalam negeri, faktor eksternal yang mendorong indeks regional melemah adalah kekhawatiran akan pengurangan stimulus," kata dia dalam keterangannya, Senin (8/7/2013).
Hal itu kata dia, menyusul beberapa data ekonomi Amerika Serikat (AS), seperti data tenaga kerja yang menunjukkan adanya pertumbuhan positif. Selain dari AS, investor global juga khawatir bahwa pertumbuhan China akan tertahan oleh pengetatan kredit.
Sore ini, IHSG terkapar 169,18 poin atau 3,68 persen ke level 4.433,62 karena tekanan jual. Pelemahan IHSG terjadi sejak awal perdagangan pagi tadi.
Sementara penutupan perdagangan, mencatat, nilai transaksi sebesar Rp4,94 triliun dengan volume sebanyak 3,95 miliar lembar saham. Transaksi jual asing mencapai 965,81 miliar. Tercatat sebanyak 35 saham menguat, 273 saham melemah dan 62 saham stagnan.
Indeks sektor Seluruhnya melemah, dengan pelemahan tertinggi dipimpin sektor properti yang melemah 5,93 persen, diikuti konsumer minus 4,64 persen.
Analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono mengatakan bahwa anjloknya IHSG didorong turun kekhawatiran akan ancaman tingginya inflasi dan juga naiknya suku bunga BI rate.
"Selain dari dalam negeri, faktor eksternal yang mendorong indeks regional melemah adalah kekhawatiran akan pengurangan stimulus," kata dia dalam keterangannya, Senin (8/7/2013).
Hal itu kata dia, menyusul beberapa data ekonomi Amerika Serikat (AS), seperti data tenaga kerja yang menunjukkan adanya pertumbuhan positif. Selain dari AS, investor global juga khawatir bahwa pertumbuhan China akan tertahan oleh pengetatan kredit.
Sore ini, IHSG terkapar 169,18 poin atau 3,68 persen ke level 4.433,62 karena tekanan jual. Pelemahan IHSG terjadi sejak awal perdagangan pagi tadi.
Sementara penutupan perdagangan, mencatat, nilai transaksi sebesar Rp4,94 triliun dengan volume sebanyak 3,95 miliar lembar saham. Transaksi jual asing mencapai 965,81 miliar. Tercatat sebanyak 35 saham menguat, 273 saham melemah dan 62 saham stagnan.
Indeks sektor Seluruhnya melemah, dengan pelemahan tertinggi dipimpin sektor properti yang melemah 5,93 persen, diikuti konsumer minus 4,64 persen.
(rna)