Depok tegaskan tak berwenang lakukan OP

Senin, 15 Juli 2013 - 15:23 WIB
Depok tegaskan tak berwenang lakukan OP
Depok tegaskan tak berwenang lakukan OP
A A A
Sindonews.com - Harga daging sapi di Depok menembus harga rata-rata Rp110 ribu sampai Rp120 ribu per kilogram (kg). Pemerintah Kota Depok menegaskan tidak berwenang untuk menyelenggarakan operasi pasar (OP) daging sapi.

Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail mengingatkan masyarakat untuk lebih berhitung dalam berbelanja. Jika menginginkan protein hewani, kata dia, masyarakat bisa menggantinya dengan alternatif protein lainnya.

"Harga daging tinggi, Depok tak bisa lakukan OP, kita imbau warga lebih hati-hati berbelanja. Inginnya protein pilih alternatif telur yang lebih murah, daging, ayam, telur ikan. Protein hewani itu mayoritas sama nilainya, perbedaannya hanya sedikit dari sisi masalah tambahan vitaminnya," ujar dia kepada wartawan, Senin (15/7/2013).

Ahli Teknologi Pangan dari A&M Texas University ini juga meminta masyarakat untuk melakukan diversifikasi protein hewani. Masyarakat juga diminta jangan memaksakan diri berbelanja daging sapi jika ingin menambah nilai protein.

"Bagi mereka yang terbiasa konsumsi daging, harus pilih diversifikasi protein hewaninya. Kalau telur satu kilo Rp20 ribu, 5 kg telur sama dengan daging sapi 1 kg. Kuning telur untuk anak-anak malah cocok. Lebih baik belanja telur daripada ngoyo belanja daging. Ikan juga. Pandai memilih, jangan memaksakan diri jadi perasaan," tuturnya.

Selain itu, Nur juga meminta masyarakat untuk bisa mengubah tradisi Lebaran di mana daging sapi dan ayam harus menjadi kebutuhan utama. Menurutnya, tradisi tersebut justru hanya menjadi gengsi yang tercipta bahwa hari raya tidak bisa jika tanpa daging sapi.

"Break through tradisi itu, siapa yang mengatakan itu. Yang tradisi itu kupatnya. Opor ayam kan bisa, kalau harga ayam masih mahal gantinya opor tahu tempe, telur. Jangan terpaksa mengatakan harus daging. Jangan gengsi berhari raya tanpa daging. Ada telur ayam, dan ikan. Kalau protein nabati bisa dari tahu, tempe, dan jamur. Kalau daging sapi enggak ada yang beli lama kelamaan jadi turun harganya," terang dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5554 seconds (0.1#10.140)