PM India akui pertumbuhan ekonomi lebih rendah

Jum'at, 19 Juli 2013 - 16:53 WIB
PM India akui pertumbuhan...
PM India akui pertumbuhan ekonomi lebih rendah
A A A
Sindonews.com - Perdana Menteri India, Manmohan Singh mengakui negaranya akan mencatat pertumbuhan yang lebih rendah dari yang diharapkan pada 2013-2014. Dia mendesak investor tetap optimis.

Singh juga menekankan India harus menurunkan defisit transaksi berjalan (current account) menjadi 2,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan berjanji langkah-langkah lebih untuk membuka ekonomi berjuang untuk investor asing, setelah reformasi baru-baru.

Kurang dari setahun sebelum pemilu, Singh mencoba membangun kembali kepercayaan dalam perekonomian yang tumbuh 5 persen tahun lalu - yang paling lambat dalam satu dekade - dan meningkatkan rupee, yang telah mencapai rekor terendah dalam beberapa pekan terakhir.

"Kami telah menargetkan pertumbuhan 6,5 persen pada saat anggaran disajikan, tapi tampaknya seolah-olah akan lebih rendah dari itu," kata Singh, seperti dilansir dari AFP, Jumat (19/7/2013).

"Yang paling mendesak penyebab kekhawatiran adalah volatilitas rupee di pasar valuta asing," ujar Singh, sambil menambahkan situasi itu mungkin diperburuk oleh menggelembungnya defisit transaksi berjalan sebesar 4,7 persen pada 2012-2013.

Singh menekankan membawa defisit transaksi berjalan turun menjadi 2,5 persen dari PDB. "Hal ini jelas tidak mungkin dilakukan dalam satu tahun. Tapi, saya berharap defisit transaksi berjalan pada 2013-2014 akan jauh lebih rendah daripada tahun lalu," jelasnya.

Defisit India terutama berasal dari impor minyak dan emas yang besar, di mana Singh mengatakan, pemerintah harus mengambil langkah-langkah serius untuk mengurangi permintaan di kedua produk tersebut, dan mengekspresikan harapan pelemahan rupee akan mendorong ekspor.

Berdasarkan data yang dirilis bulan lalu, defisit transaksi berjalan India menyempit menjadi 3,6 persen dari produk domestik bruto pada kuartal pertama 2013.
(dmd)
Berita Terkait
India Potong Pajak Kelas...
India Potong Pajak Kelas Menengah demi Dongkrak Daya Beli
PDB Meroket 8,2%, India...
PDB Meroket 8,2%, India Menegaskan Status Ekonomi Utama dengan Pertumbuhan Tercepat
Pertumbuhan Ekonomi...
Pertumbuhan Ekonomi dan Pelajaran dari India
Hubungan India-China...
Hubungan India-China Jadi Kunci Masa Depan Asia dan Dunia
ASEAN dan India Diprediksi...
ASEAN dan India Diprediksi Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Global
Konflik China-India...
Konflik China-India Makin Panas, Bagaimana Nasib Indonesia?
Berita Terkini
Menkeu AS Peringatkan...
Menkeu AS Peringatkan Jangan Ada Aksi Balasan Tarif Trump: Duduk Diam dan Terima Saja
4 jam yang lalu
PLN IP Kerahkan Ribuan...
PLN IP Kerahkan Ribuan Petugas Penuhi Kebutuhan Listrik Lebaran
10 jam yang lalu
Trump Kenakan Tarif...
Trump Kenakan Tarif Impor 32% ke Indonesia, Ini yang Dilakukan BI
10 jam yang lalu
China Balas Tarif Impor...
China Balas Tarif Impor 34% Semua Barang dari AS, Trump: Mereka Panik!
12 jam yang lalu
Indonesia Jadi Korban...
Indonesia Jadi Korban Perang Dagang Trump, Kenyataan Pahit Ancam Ekonomi RI
12 jam yang lalu
Inspiratif! Desa BRILiaN...
Inspiratif! Desa BRILiaN di Klaten Bagi-bagi THR dan Sediakan Jaminan Sosial untuk Warganya
13 jam yang lalu
Infografis
Militer Israel Akui...
Militer Israel Akui Gagal Hadapi Operasi Badai al-Aqsa 7 Oktober
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved