Tingkat pengangguran di AS turun 7,4%

Jum'at, 02 Agustus 2013 - 20:36 WIB
Tingkat pengangguran di AS turun 7,4%
Tingkat pengangguran di AS turun 7,4%
A A A
Sindonews.com - Langkah pengusaha Amerika Serikat (AS) menambah lapangan kerja pada Juli 2013 melambat, namun tingkat pengangguran turun, sinyal campuran yang membuat Federal Reserve AS (Fed) lebih berhati-hati dalam upaya mengakhiri program stimulus.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, jumlah pekerjaan di luar sektor pertanian meningkat sebanyak 162.000. Berada di bawah perkiraan median dalam jajak pendapat Reuters sebanyak 184.000.

Pada saat yang sama, tingkat pengangguran justru turun dua persepuluh titik, sebesar 7,4 persen merupakan terendah dalam 4 tahun.

Keuntungan pekerjaan memicu beberapa penurunan, tapi tenaga kerja juga menyusut selama sebulan, merampok kilau penurunan tingkat pengangguran.

Data ini memperkuat pandangan, bahwa pasar kerja beringsut ke arah pemulihan, dengan ekonomi yang lebih luas masih terjebak dalam gigi rendah.

"Perekonomian AS menggiling menjadi lebih baik, tapi itu masih panjang dan lambat," kata Tanweer Akram, ekonom ING Investment Management AS, Atlanta, seperti dilansir dari AFP, Jumat (2/8/2013).

Pertanyaannya, apakah laju keuntungan pekerjaan cukup bagi Fed menjadikan ekonomi AS siap bertahan dengan kekurangan dukungan?

Bank sentral AS melakukan kebijakan pembelian obligasi sebesar USD85 miliar per bulan untuk menjaga biaya pinjaman rendah. Program stimulus telah menurunkan suku bunga, mendorong pertumbuhan di pasar perumahan serta meningkatkan penjualan mobil.

Bulan lalu, Ketua Fed, Ben Bernanke mengatakan, bank sentral kemungkinan akan mengurangi tingkat pembelian bulanan pada akhir tahun, dan mengakhirnya mereka pada pertengahan 2014.

Pertumbuhan payrolls kali ini meninggalkan kenaikan rata-rata tiga bulan, yaitu 175.000. Banyak ekonom percaya mempekerjakan sekitar tingkat dapat menyebabkan Fed memangkas pembelian obligasi pada September. Meski di bawah, laporan pekerjaan hari ini bisa menghibur pandangan gelap perekonomian.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5038 seconds (0.1#10.140)