Lebaran, konsumsi BBM di Kalimantan diprediksi turun
A
A
A
Sindonews.com - Meski terjadi peningkatan jumlah kendaraan di jalan raya mengingat banyak masyarakat yang mudik Lebaran, namun jumlah penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk wilayah Kalimantan diprediksi menurun. Pertamina memprediksi konsumsi BBM akan turun karena banyak warga yang mudik keluar Kalimantan.
Pertamina Region VI menyebutkan untuk premium di wilayah Kalimantan Barat, Selatan, Tengah dan Timur, termasuk Kalimantan Utara, selama bulan puasa hingga Lebaran, diperkirakan konsumsi hariannya mencapai 5.392,16 kiloliter. Sedangkan sesudah Lebaran, hingga H+14, konsumsi premium 5.696,95 kiloliter per hari.
Adapun konsumsi premium seminggu sebelum bulan puasa, atau konsumsi hari biasa, yakni 5.400,29 kiloliter. Sedangkan untuk solar, Pertamina memprediksi konsumsi harian selama bulan puasa hingga lebaran 3.001,05 kiloliter, dan setelah Lebaran mencapai 2.652,81 kiloliter. Sedangkan konsumsi seminggu sebelum bulan puasa, atau konsumsi hari biasa, solar mencapai 3.081,43 kiloliter.
"Jika dilihat dari data saat ini, jelang Lebaran komsumsi BBM di Kalimantan mengalami penurunan hingga 7 persen. Karena sebagian besar warga Kalimantan mudik ke daerah asalnya. Ini akan kembali naik setelah lebaran mendatang," kata General Manager Pertamina Marketing Operation Pertamina Region VI, Fariz Azis, Jumat (2/8/2013).
Penurunan konsumsi BBM selama Lebaran ini juga ditegaskan oleh Extra Relations Pertamina Region VI, Rudi Biantoro. Konsumsi premium saat bulan puasa hingga Lebaran sedikit dibandingkan saat setelah lebaran. Kondisi ini akan kembali seperti biasa usai mudik lebaran.
Kondisi berbeda terjadi pada konsumsi solar. Konsumsi solar pada saat bulan puasa dan setelah Lebaran justru sedikit dibandingkan sebelum bulan puasa.
“Kebiasaan masyarakat memang selama puasa tidak bepergian. Acara bepergian diletakkan setelah lebaran," kata Rudi.
Sedangkan penurunan penggunaan solar karena banyak perusahaan yang libur beroperasi. Selain itu di beberapa ruas jalan, truk besar juga dilarang melintas selama Lebaran.
Pertamina Region VI menyebutkan untuk premium di wilayah Kalimantan Barat, Selatan, Tengah dan Timur, termasuk Kalimantan Utara, selama bulan puasa hingga Lebaran, diperkirakan konsumsi hariannya mencapai 5.392,16 kiloliter. Sedangkan sesudah Lebaran, hingga H+14, konsumsi premium 5.696,95 kiloliter per hari.
Adapun konsumsi premium seminggu sebelum bulan puasa, atau konsumsi hari biasa, yakni 5.400,29 kiloliter. Sedangkan untuk solar, Pertamina memprediksi konsumsi harian selama bulan puasa hingga lebaran 3.001,05 kiloliter, dan setelah Lebaran mencapai 2.652,81 kiloliter. Sedangkan konsumsi seminggu sebelum bulan puasa, atau konsumsi hari biasa, solar mencapai 3.081,43 kiloliter.
"Jika dilihat dari data saat ini, jelang Lebaran komsumsi BBM di Kalimantan mengalami penurunan hingga 7 persen. Karena sebagian besar warga Kalimantan mudik ke daerah asalnya. Ini akan kembali naik setelah lebaran mendatang," kata General Manager Pertamina Marketing Operation Pertamina Region VI, Fariz Azis, Jumat (2/8/2013).
Penurunan konsumsi BBM selama Lebaran ini juga ditegaskan oleh Extra Relations Pertamina Region VI, Rudi Biantoro. Konsumsi premium saat bulan puasa hingga Lebaran sedikit dibandingkan saat setelah lebaran. Kondisi ini akan kembali seperti biasa usai mudik lebaran.
Kondisi berbeda terjadi pada konsumsi solar. Konsumsi solar pada saat bulan puasa dan setelah Lebaran justru sedikit dibandingkan sebelum bulan puasa.
“Kebiasaan masyarakat memang selama puasa tidak bepergian. Acara bepergian diletakkan setelah lebaran," kata Rudi.
Sedangkan penurunan penggunaan solar karena banyak perusahaan yang libur beroperasi. Selain itu di beberapa ruas jalan, truk besar juga dilarang melintas selama Lebaran.
(gpr)