Draft paket stimulus sudah di tangan SBY

Jum'at, 23 Agustus 2013 - 11:53 WIB
Draft paket stimulus sudah di tangan SBY
Draft paket stimulus sudah di tangan SBY
A A A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku draft paket stimulus yang berisi solusi mengatasi gejolak ekonomi saat ini sudah berada di tangannya.

"Saya berjanji waktu itu hari Jumat, berarti hari ini, apa yang telah dipersiapkan itu akan kita adopsi dan akan saya putuskan sebagai kebijakan dan langkah pemerintah dan esok hari sebagaimana yang saya sampaikan kepada para Menteri tadi malam dan tadi pagi," ujar SBY saat memimpin Rapat Kabinet Terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/8/2013).

SBY berharap jika paket stimulus tersebut sudah dijalankan, tidak boleh ada hambatan apa pun. "Para Menteri saya minta memberikan briefing kepada para Dirjen, Sekjen, dan semua jajaran birokrasi yang ada di Kementerian masing-masing, agar paham betul ini, situasinya, memerlukan kebijakan dan langkah tindak yang cepat dan tepat, cepat dan tepat," paparnya.

Meski sudah membaca draft solusi tersebut, SBY tetap ingin mendengar langsung dari Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri terkait lainnya mengenai apa yang akan dilaksanakan, terutama kebijakan dan langkah tindak untuk mengatasi defisit neraca berjalan dan stabilisasi nilai tukar rupiah serta IHSG.

"Itu suatu tugas dan sasaran. Yang kedua menjaga pertumbuhan ekonomi utamanya melalui percepatan dan realisasi di investasi dan sekaligus menjaga daya beli rakyat, itu area atau sasaran yang kedua. Kemudian yang ketiga, kita juga ingin sektor riil terjaga dan bisa kita cegah yang disebut gelombang PHK yang tidak harus terjadi," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) optimistis Indonesia akan mampu melewati gejolak perekonomian yang terjadi akhir-akhir ini. Sama halnya pada 2008 lalu, dengan kebersamaaan, Indonesia mampu mengatasi krisis yang melanda.

"Lihat saudara-saudara ketika Indonesia juga terdampak krisis ekonomi global tahun 2008, dengan kebersamaan dan kerja sama, kita bisa meminimalkan dampak krisis. Sehingga alhamdulilah waktu itu ekonomi kita selamat bahkan tetap mengalami pertumbuhan yang positif," ujarnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0405 seconds (0.1#10.140)