Ini penyebab gejolak ekonomi versi Apindo
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit mengatakan, mini krisis kali ini terjadi karena sebelumnya pemerintah tidak memprediksi dengan baik.
Dia menuding bahwa pemerintah terlalu banyak mengeluarkan kebijakan yang buruk di saat baik, sehingga pada saat-saat seperti ini perekonomian malah terlihat seperti goyah.
"Contohnya adalah kebijakan buruk pada saat yang baik. Pelindo itu dari dulu menagih konsumen (eksportir) membayar THC (Terminal Handling Cost) sebesar USD95 per 20 kaki. Kenapa baru sekarang dihapus?" ujar Anton di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Dia mengimbau pemerintah untuk berjuang mempersiapkan hal-hal seperti itu ketika tidak mengalami gejolak seperti saat ini. Anton menilai seluruh akar permasalahan dari gejolak pasar keuangan ini merupakan sentimen negatif atau ketidakpercayaan pasar.
"Akar permasalahan kita adalah akumulasi kepercayaan, apakah paket ini mengembalikan confidence (kepercayaan)? Saya tidak tahu. Kita memiliki dua persoalan, yaitu defisit USD9,8 miliar dan pertumbuhan yang menurun," tandas Anton.
Dia menuding bahwa pemerintah terlalu banyak mengeluarkan kebijakan yang buruk di saat baik, sehingga pada saat-saat seperti ini perekonomian malah terlihat seperti goyah.
"Contohnya adalah kebijakan buruk pada saat yang baik. Pelindo itu dari dulu menagih konsumen (eksportir) membayar THC (Terminal Handling Cost) sebesar USD95 per 20 kaki. Kenapa baru sekarang dihapus?" ujar Anton di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Dia mengimbau pemerintah untuk berjuang mempersiapkan hal-hal seperti itu ketika tidak mengalami gejolak seperti saat ini. Anton menilai seluruh akar permasalahan dari gejolak pasar keuangan ini merupakan sentimen negatif atau ketidakpercayaan pasar.
"Akar permasalahan kita adalah akumulasi kepercayaan, apakah paket ini mengembalikan confidence (kepercayaan)? Saya tidak tahu. Kita memiliki dua persoalan, yaitu defisit USD9,8 miliar dan pertumbuhan yang menurun," tandas Anton.
(rna)