Asumsi makro APBNP ini direvisi
A
A
A
Sindonews.com - Komisi XI DPR dan pemerintah menyepakati secara verbal angka-angka revisi asumsi makro pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013.
Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Golkar Harry Azhar menyebut, perubahan tersebut diantaranya angka inflasi kemungkinan mencapai 9 persen dari sebelumnya sebesar 7,2 persen.
Angka lainnya yang disebut adalah prediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di kisaran Rp10.000-Rp10.200 dari sebelumnya Rp9.600/USD dalam APBNP.
"Memang ada sedikit revisi, tapi kami tetap meminta langkah-langkah itu diperketat," ujar Harry di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/8/2013) dini hari.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2013, menurut Harry juga tidak akan mencapai angka 6,3 persen seperti dalam APBNP 2013, tapi mempunyai angka optimis sebesar 6,2 persen dan angka pesimis sebesar 5,8-5,9 persen.
"Jadi pemerintah harus lebih responsif, angka-angka di dalam APBNP 2013 harus tetap sedapat mungkin bisa dicapai," tutup Harry.
Wakil Ketua Komisi XI dari Fraksi Golkar Harry Azhar menyebut, perubahan tersebut diantaranya angka inflasi kemungkinan mencapai 9 persen dari sebelumnya sebesar 7,2 persen.
Angka lainnya yang disebut adalah prediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di kisaran Rp10.000-Rp10.200 dari sebelumnya Rp9.600/USD dalam APBNP.
"Memang ada sedikit revisi, tapi kami tetap meminta langkah-langkah itu diperketat," ujar Harry di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/8/2013) dini hari.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2013, menurut Harry juga tidak akan mencapai angka 6,3 persen seperti dalam APBNP 2013, tapi mempunyai angka optimis sebesar 6,2 persen dan angka pesimis sebesar 5,8-5,9 persen.
"Jadi pemerintah harus lebih responsif, angka-angka di dalam APBNP 2013 harus tetap sedapat mungkin bisa dicapai," tutup Harry.
(rna)